Keputusan untuk membuka terowongan silaturahim ini tentu merupakan langkah yang sangat positif dalam mempererat hubungan antarumat beragama di Jakarta. Dengan demikian, tidak hanya sebagai sarana transportasi, terowongan ini juga menjadi simbol dari keharmonisan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, terowongan silaturahim ini telah menjadi simbol penting dalam bentuk nyata dari kerukunan umat beragama di Jakarta. Terbukanya terowongan ini ketika perayaan Natal adalah sebuah tindakan yang sangat bermakna. Langkah ini menunjukkan bahwa kerukunan antarumat beragama bukanlah hanya menjadi wacana, melainkan menjadi praktek nyata yang dilakukan oleh umat beragama di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Diharapkan, kebijakan ini juga akan menginspirasi upaya-upaya lain yang mempererat hubungan antarkonfesi agama dan membuka ruang bagi kerukunan umat beragama di tanah air. Selain memberikan solusi bagi umat Kristiani yang akan merayakan Natal, terowongan silaturahim ini juga secara simbolis merupakan bentuk kepedulian umat Islam terhadap saudara-saudara seiman dari agama lain.