Bukan hanya itu, media sosial juga rentan terhadap manipulasi dan penyuntingan konten. Foto-foto yang diunggah dapat disunting secara mengagumkan dengan bantuan filter dan program pengolahan gambar sehingga terlihat jauh lebih indah daripada kenyataannya. Demikian pula, cerita yang dibagikan dapat diromantisasi atau diubah sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik. Akibatnya, apa yang ditampilkan di media sosial seringkali hanyalah realitas yang terdistorsi dari kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, bijaklah menyikapi apa yang ditampilkan di media sosial. Jangan terlena dan mudah percaya karena tak semua hal seindah yang ditampilkan di sana. Lebih penting lagi, jangan membandingkan kehidupan Anda dengan apa yang ditampilkan orang lain di media sosial, karena Anda sedang membandingkan kehidupan nyata dengan highlight reel dari kehidupan orang lain.
Dalam menghadapi realitas bahwa kehidupan di media sosial tak selalu seindah yang ditampilkan, penting bagi kita untuk tetap menjadi manusia yang realistis dan penuh empati. Kita perlu mengingat bahwa setiap orang menghadapi tantangan dan kesulitan masing-masing, meskipun hal ini tidak selalu terlihat di media sosial. Dengan kesadaran ini, kita dapat menjaga kesehatan mental kita sendiri, serta memperlakukan orang lain dengan lebih pengertian dan dukungan.