Tak hanya disebut sebagai Strawberry Moon, Bulan Purnama ini juga memiliki nama lain seperti Bulan Madu atau Mead, yang merupakan penamaan yang diberikan oleh bangsa Eropa Kuno. Mead sendiri adalah minuman yang dibuat dari fermentasi madu yang dicampur dengan air dan bahan lainnya. Mengapa bulan ini dinamai Mead? Beberapa tulisan yang merujuk pada bulan Juni sebagai waktu saat madu siap dipanen, menjadikannya bulan "termanis". Selain itu, ada juga kaitan nama Bulan Madu dengan bulan pertama pernikahan, karena pada masa lalu banyak kebiasaan menikah di bulan Juni sehingga purnamanya disebut sebagai bulan termanis dalam setahun.
Tidak hanya itu, di beberapa tempat di Eropa, bulan purnama Juni disebut sebagai Bulan Mawar, yang merujuk pada mekarnya bunga mawar pada bulan tersebut. Namun, versi lain menyebutkan bahwa pada bulan Juni, Bulan Purnama terlihat kemerahan karena posisinya yang rendah di langit saat titik balik Matahari musim panas karena pada saat itu posisinya akan menjadi paling tinggi di langit.
Tidak hanya itu, ada pula nama Bulan Bertelur atau Opiniyawiwipisim, yang diberikan oleh orang Cree sebagai penamaan karena pada saat itu burung-burung dan unggas air mulai bertelur. Selain itu, menurut kalender bulan tradisional China, Bulan Pohon Sengon atau Huaiyue jatuh pada tanggal 3 Juni, yang menunjukkan awal musim panas di sana.
Berbagai nama bulan purnama tersebut juga memiliki makna dan kaitan dengan kehidupan manusia, termasuk dalam tradisi dan budaya masyarakat setempat. Kedatangan Bulan Purnama Stroberi dalam beberapa budaya menjadi semakin menarik untuk disimak dan dipelajari, karena setiap nama memiliki makna khusus dan cerita di baliknya. Selain itu, bulan purnama juga menjadi bagian dari inspirasi dalam seni, seperti lagu "Strawberry Moon" yang dilantunkan oleh penyanyi solo asal Korea Selatan, IU. Lagu ini membawa pesan tentang perasaan jatuh cinta yang manis layaknya bulan stroberi yang besar.