Tampang

Tim Basket Srikandi Al-Maruf: Ratu Lapangan yang Mengguncang Jakarta Timur

17 Okt 2025 15:34 wib. 45
0 0
Tim Basket Putri SMA Al-Maruf
Sumber foto: Google

Dalam arena olahraga yang selama ini didominasi oleh nama-nama besar dari klub-klub elite, muncul sebuah kekuatan baru dari Jakarta Timur yang perlahan tapi pasti merebut perhatian publik Tim Basket Srikandi Al-Maruf. Berawal dari komunitas kecil yang memiliki kecintaan pada bola basket, kini tim ini dikenal luas sebagai “penguasa lapangan” di wilayah Jakarta Timur.

Prestasi demi prestasi diraih, semangat solidaritas ditanamkan, dan kekuatan perempuan diangkat sebagai simbol ketangguhan. Tim ini bukan hanya berbicara soal menang atau kalah, tetapi juga soal identitas, perjuangan, dan semangat kolektif.

 

Lahir dari Semangat Komunitas

Tim Basket Srikandi Al-Maruf berdiri sekitar lima tahun lalu, diprakarsai oleh aktivis sosial dan tokoh perempuan inspiratif yang juga menjadi pelindung komunitas bernama Al-Maruf. Melihat minimnya ruang dan kesempatan bagi perempuan untuk aktif di olahraga kompetitif, terutama basket, lahirlah ide membentuk tim yang bisa menjadi wadah pembinaan sekaligus pencetak prestasi.

Dengan modal semangat dan kerja keras, tim ini memulai langkahnya dari kompetisi-kompetisi kecil tingkat kelurahan dan kecamatan. Tak butuh waktu lama bagi Srikandi Al-Maruf untuk menunjukkan taringnya. Permainan cepat, koordinasi yang solid, dan stamina luar biasa menjadikan mereka lawan yang tangguh.

 

Dominasi di Jakarta Timur

Saat ini, Srikandi Al-Maruf telah menjuarai berbagai turnamen tingkat kota dan regional, termasuk:

Gaya permainan mereka disebut-sebut sebagai perpaduan antara agresivitas Amerika dan disiplin ala Jepang, dengan transisi cepat dari bertahan ke menyerang yang mematikan. Tak heran jika mereka dijuluki sebagai “tim yang bermain dengan hati dan strategi.”

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?