Di Asia, negara seperti Lebanon dan Yordania, yang selama ini selalu berjuang keras di kualifikasi, kini memiliki peluang lebih besar untuk tampil di Piala Dunia. Partisipasi mereka akan menjadi kebanggaan besar dan menambah warna baru pada turnamen.
Sementara di Afrika, negara-negara kecil seperti Burkina Faso, Guinea-Bissau, dan Malawi juga semakin kompetitif. Mereka berinvestasi dalam pengembangan sepak bola, dan dengan slot tambahan, harapan untuk tampil di Piala Dunia 2026 menjadi kenyataan yang semakin dekat.
Inspirasi dari Sejarah dan Harapan Baru
Melihat ke masa lalu, kita tahu bahwa negara-negara kecil pernah membuat kejutan besar di Piala Dunia. Islandia pada 2018 dan Panama pada 2018 menunjukkan bahwa dengan semangat, kerja keras, dan strategi tepat, negara kecil dapat bersaing dengan raksasa sepak bola dunia.
Piala Dunia 2026 menjadi ajang yang sempurna untuk melanjutkan tradisi tersebut dan membuka peluang bagi negara-negara kecil lainnya untuk mengejar mimpi. Setiap penampilan negara kecil ini bukan hanya soal hasil pertandingan, melainkan juga tentang inspirasi bagi generasi muda dan kebanggaan nasional yang tak ternilai.
Dampak Positif Bagi Negara Kecil
Kehadiran di Piala Dunia memberikan dampak positif yang sangat besar bagi negara kecil, baik secara olahraga maupun sosial. Pertama, partisipasi mereka meningkatkan kualitas sepak bola domestik karena adanya insentif untuk mengembangkan pemain, pelatih, dan infrastruktur.
Kedua, eksposur internasional membuka peluang ekonomi dan pariwisata. Negara kecil yang selama ini kurang dikenal dunia dapat menarik perhatian melalui media global. Contohnya, ketika Islandia berlaga di Piala Dunia 2018, dunia mengenal mereka lebih dari sekadar angka populasi kecil, melainkan juga mental juara.