Perubahan teknologi yang terus berkembang membawa dampak besar terhadap dunia pekerjaan. Teknologi digital, otomatisasi, dan kecerdasan buatan (AI) kini semakin mempengaruhi tren karier serta kebutuhan pasar tenaga kerja. Dalam hal ini, profesi yang berkaitan dengan bidang teknologi, big data, dan AI diprediksi akan semakin meningkat permintaannya dalam beberapa tahun mendatang.
Varun Mehta, Chief Operating Officer Indonesia Jobstreet by SEEK, menyebutkan bahwa dengan tren digitalisasi yang semakin pesat, tenaga kerja diharuskan untuk beradaptasi dan meningkatkan keterampilan baru agar tetap relevan di pasar kerja yang semakin dinamis. Ia menambahkan bahwa keahlian dalam sektor teknologi, inovasi, dan keberlanjutan akan menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Namun, perubahan ini juga menghadirkan tantangan, terutama terkait dengan kesenjangan antara kebutuhan pelaku usaha dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja saat ini. Kesenjangan ini perlu diatasi agar tenaga kerja dapat bersaing di pasar yang terus berubah. Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Kamis, 23 Januari 2025, Varun menekankan pentingnya peran pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam menutup kesenjangan keterampilan tersebut.
Terkait dengan profesi yang paling dicari di tahun 2025, Varun memaparkan beberapa posisi yang diprediksi akan memiliki permintaan tinggi, antara lain analis data (data analyst), guru seni (art teacher), operator pengemasan (operator packaging), resepsionis, dan admin. Posisi-posisi ini, meskipun terlihat tradisional, tetap memiliki relevansi dalam dunia kerja modern.
