Dinamika keluarga juga memainkan peran penting dalam tingkat kegalauan manusia. Keluarga yang menyediakan dukungan emosional dan komunikasi yang terbuka dapat membantu mengurangi kegalauan individu. Namun, keluarga yang disfunctional, memiliki sejarah penyakit mental, atau kurangnya dukungan dapat meningkatkan risiko kegalauan. Pola komunikasi dan pola asuh yang otoriter atau berlebihan juga dapat menjadi pemicu kegalauan pada individu.
Tekanan masyarakat juga memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kegalauan. Masyarakat modern seringkali memberikan tekanan yang tinggi terhadap individu untuk tampil sempurna, berhasil dalam karier, dan hidup sesuai dengan ekspektasi sosial. Hal ini dapat mengakibatkan stres yang berkelanjutan dan meningkatkan risiko kegalauan. Selain itu, media sosial dan budaya konsumtif juga dapat memperburuk kegalauan dengan memperlihatkan gambaran kehidupan yang tidak realistis dan menekan individu untuk mengejar citra yang tidak realistis.