Selain itu, kursus bahasa Mandarin tidak hanya bermanfaat bagi staf masjid dalam berinteraksi dengan para tamu, tetapi juga untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok. Dengan semakin banyaknya wisatawan Tiongkok yang berkunjung, penting bagi Indonesia untuk memiliki sumber daya manusia yang mampu berkomunikasi dengan mereka. Sehingga, mempelajari bahasa Mandarin di Masjid Istiqlal dapat dianggap sebagai upaya untuk memperkuat kedua negara dalam bidang diplomasi budaya.
Dengan melihat perubahan signifikan dalam kebijakan pembelajaran bahasa Mandarin di Indonesia, ini juga mencerminkan hubungan politik dan ekonomi yang semakin erat antara kedua negara. Tiongkok sendiri telah aktif memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa dan program pertukaran pelajar yang mendukung pengembangan bahasa Mandarin di Indonesia. Keterlibatan negara Tiongkok dalam menyediakan sumber daya untuk pembelajaran bahasa Mandarin di Masjid Istiqlal menunjukkan sejauh mana kedua negara ini bekerja sama dalam mempromosikan pemahaman lintas budaya.
Adanya kursus bahasa Mandarin di Masjid Istiqlal juga memberikan dampak positif dalam memperluas wawasan para staf masjid tentang budaya dan kebiasaan Tiongkok. Selain dari segi komunikasi, pengetahuan tentang budaya Tiongkok juga merupakan aspek penting dalam melayani tamu dari negara tersebut. Dengan demikian, inisiatif untuk mengajarkan bahasa Mandarin di masjid tersebut tidak hanya menguntungkan dalam menanggapi kebutuhan praktis, tetapi juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman antarbudaya di antara staf masjid.