Yang ketika kusapa hanya sesudut kerling mata
Ketika engkau lewat seperti sang pangeran
Melalangkah putrian di panggung engkau bagai raja
Di padang engkau intan yang didulang...
Oh angkuh nian seorang ini
Tidakkah kau dengar suaraku
Menyebut namamu saat itu
Si angkuh yang dipuja dimanja
Di bawah pentas itu dengan dayang palai kawanmu
Yang terlanjur setia menunggumu...
Dan saat tepat di hadapanku pertanda harum bajumu
Dihambur angin nan melambai mesra
Bersamalah teripta cita hati inginku
Mendaut wajah angkuhmu...
Biarpun segores aral namamu
Biarpun segaris telapak tanganmu
Biarpun sentuhan salam tanganmu
Biarpun engkau angkuh nian...