Selain itu, Gubernur Kambu juga menyatakan bahwa tanah Papua adalah milik rakyatnya, bukan tanah kosong yang dapat dieksploitasi begitu saja. Ia mengajak masyarakat untuk bergandeng tangan dalam memperjuangkan nasib Raja Ampat agar terbebas dari pengaruh negatif industri tambang. Ucapannya di depan para demonstran yang mengekspresikan aspirasi mereka mencerminkan komitmennya untuk melindungi sumber daya alam.
Dalam perkembangan terkini, Gubernur Kambu mengapresiasi tindakan Presiden Prabowo Subianto yang cepat tanggap terhadap isu ini, termasuk memanggil menteri-menteri terkait dalam rapat terbatas dan mencabut izin tambang nikel yang diberikan kepada empat perusahaan, yaitu PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Perkasa, dan PT Kawai Sejahtera.
Sebagai langkah konkret untuk memastikan pulau-pulau di Raja Ampat tetap bersih dari aktivitas tambang, Gubernur Kambu berencana untuk melakukan kunjungan langsung ke empat pulau di kawasan tersebut. Kunjungan itu dijadwalkan dalam waktu dekat, di mana ia akan berangkat bersama wartawan dan Bupati Raja Ampat untuk meninjau kondisi di lapangan secara lebih dekat. Upaya ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan demi masa depan pariwisata di Raja Ampat yang lebih baik.
