Tampang

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

1 Mei 2024 17:43 wib. 438
0 0
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Pengaruh ras dan keturunan terhadap alergi pada anak telah menjadi perhatian banyak orang tua dan ahli kesehatan. Menurut spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Andina Nirmala Pahlawati, faktor-faktor seperti ras, keturunan, jenis kelamin, usia, dan lingkungan memainkan peran penting dalam risiko alergi pada anak.

Berbicara mengenai faktor ras, Andina menjelaskan bahwa tingkat immunoglobulin E (pencetus alergi) pada ras kaukasian cenderung lebih rendah dibandingkan dengan ras kulit hitam. Hal ini memberikan gambaran bahwa faktor ras mungkin memiliki kaitan dengan risiko alergi yang lebih tinggi. Diskusi daring yang diadakan pada tanggal 25 April 2024 menyatakan bahwa faktor keturunan juga berperan penting dalam risiko alergi pada anak. Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, anak memiliki potensi 60-90 persen untuk menderita alergi serupa. Sementara jika hanya salah satu orang tua yang memiliki riwayat alergi, kemungkinan anak mengalami alergi juga menurun sekitar 30-50 persen. Meskipun demikian, sekitar 12 persen anak tetap memiliki risiko alergi meskipun orang tua mereka tidak memiliki riwayat alergi.

Selain ras dan keturunan, faktor jenis kelamin juga turut berperan dalam risiko alergi. Menurut Andina, anak laki-laki cenderung memiliki antibodi immunoglobulin E yang lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan. Namun, kondisi ini dapat berubah ketika anak memasuki usia dewasa muda. Selain itu, usia anak juga memiliki pengaruh terhadap manifestasi reaksi alergi, bergantung pada usia tertentu di mana anak terpajan pada suatu alergen.

Berbicara mengenai faktor lingkungan, Andina menyatakan bahwa anak yang terpajan pada asap rokok atau menjadi perokok pasif memiliki kadar immunoglobulin E yang lebih tinggi, sehingga juga memiliki risiko alergi yang lebih tinggi. Selain asap rokok, asap polusi dari kendaraan dan industri juga memiliki kemungkinan besar untuk meningkatkan risiko alergi pada anak. Konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan juga dapat meningkatkan kadar immunoglobulin E, berbeda dengan konsumsi buah dan sayuran yang cenderung menurunkan kadar immunoglobulin E pada anak.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?