Tampang

Jaksa AS Kembalikan Artefak Kuno yang Dijarah dari Indonesia dan Kamboja, Nilainya Capai Rp48 Miliar

8 Mei 2024 16:45 wib. 50
0 0
Jaksa AS Kembalikan Artefak Kuno yang Dijarah dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa di Kota New York, Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah mengembalikan sekitar 30 artefak kuno yang telah dijarah, dijual, atau ditransfer secara ilegal ke Indonesia dan Kamboja. Artefak tersebut telah diselundupkan oleh jaringan pedagang dan penyelundup barang antik Amerika. Pengembalian ini diumumkan oleh Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, pada Jumat (26/4/2024). Menurut Bragg, nilai total dari artefak kuno yang dikembalikan mencapai 3 juta dolar AS atau sekitar Rp48 miliar.

Bragg menjelaskan bahwa dari total 30 artefak yang dikembalikan, 27 di antaranya telah dikembalikan ke Phnom Penh dan tiga lainnya ke Jakarta dalam repatriasi yang terjadi baru-baru ini. Berdasarkan laporan Al Jazeera, beberapa artefak yang dikembalikan meliputi patung perunggu dewa Hindu Siwa yang dirampas dari Kamboja, serta patung batu relief dua tokoh kerajaan dari Majapahit yang memerintah antara abad ke-13 dan ke-16, yang dicuri dari Indonesia.

Jaksa Bragg juga menuduh pedagang seni Amerika, yaitu Subhash Kapoor dan Nancy Wiener, terlibat dalam perdagangan barang antik ilegal ini. Kapoor, yang merupakan keturunan Amerika-India, diduga menjalankan jaringan perdagangan curian di Asia Tenggara dan menjualnya di galeri di Manhattan. Galeri ini telah menjadi sasaran investigasi peradilan AS dengan julukan Hidden Idol selama lebih dari satu dekade. Kapoor ditangkap di Jerman pada tahun 2011 dan dideportasi ke India, di mana dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada November 2022.

Sehubungan dengan dakwaan AS atas konspirasi perdagangan karya seni curian, Kapoor sendiri membantah tuduhan tersebut. New York dikenal sebagai pusat perdagangan barang antik yang dicuri dan dijarah, dimana beberapa karya telah disita dari sejumlah museum dan kolektor pribadi dalam beberapa tahun terakhir. Menanggapi hal ini, Bragg menyatakan bahwa pihaknya terus menyelidiki jaringan penyelundupan yang menargetkan barang antik dari Asia Tenggara.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?