Mahkamah Internasional (ICC) dikabarkan akan merilis surat perintah penangkapan untuk pemimpin Hamas, tidak hanya untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa pejabat lain. Hal ini mengemuka setelah sumber pemerintah Israel dan pejabat asing meyakini bahwa ICC juga akan merilis surat penangkapan untuk pemimpin Hamas, seperti yang dikutip oleh New York Times pada Minggu (28/4). Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada informasi resmi terkait dengan tuduhan apa yang kemungkinan bakal dilayangkan oleh ICC ke pemimpin Hamas.
ICC akhir-akhir ini menjadi sorotan karena diyakini akan merilis surat penangkapan untuk Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dan Kepala Staf Pasukan Pertahanan (IDF) Herzi Halevi dalam pekan ini. Pengadilan internasional tersebut juga telah menyatakan akan melakukan investigasi terkait insiden pada 7 Oktober.
Ketua jaksa ICC, Karim Khan, mengungkapkan bahwa ICC akan berusaha secara tak memihak untuk mencari bukti dan membela hak-hak korban bagi mereka yang ada di Israel atau Palestina. Rencana penerbitan surat penangkapan terhadap Netanyahu dan rekan-rekannya muncul sebagai respons terhadap agresi brutal yang dilakukan oleh Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Selama agresi tersebut, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga tempat ibadah.
Dampak dari agresi ini sangat tragis, dengan lebih dari 34.000 warga Palestina yang tewas, di antaranya mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Namun demikian, Netanyahu disebut meminta bantuan dari Amerika Serikat agar ICC tidak mengeluarkan perintah penangkapan.