Tampang

Seni Kreatif dan Sains: Mengelola Stres melalui Terapi Ekspresif dan Teknik Pernafasan

20 Mei 2024 12:24 wib. 58
0 0
Mengelola stress
Sumber foto: pinterest

Kehidupan modern seringkali membuat tekanan dan stres menjadi hal yang sulit dihindari. Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang, bahkan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Dalam menghadapi stres, banyak orang mencari cara untuk meredakannya. Namun, tahukah Anda bahwa seni kreatif dan sains memiliki peran penting dalam mengelola stres?

Seni kreatif, termasuk seni visual, musik, menulis, atau tari, dapat menjadi bentuk terapi ekspresif yang efektif dalam mengatasi stres. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan seni kreatif dapat membantu seseorang untuk mengelola emosi, mengurangi tekanan, serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Melalui seni, seseorang dapat mengekspresikan dan memproses berbagai emosi yang muncul akibat stres, sehingga membantu mereka untuk merasa lebih tenteram dan terhubung dengan diri mereka sendiri.

Terapi ekspresif adalah salah satu bentuk terapi yang menggunakan seni kreatif sebagai media utama untuk membantu individu mengatasi stres, kecemasan, depresi, dan berbagai masalah emosional lainnya. Melalui terapi ekspresif, seseorang diajak untuk mengekspresikan diri secara bebas melalui berbagai bentuk seni, baik secara visual maupun auditif. Proses kreatif ini membantu mereka untuk memahami dan mengatasi konflik dalam diri mereka sendiri, serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Selain seni kreatif, sains juga memiliki peran penting dalam mengelola stres, khususnya melalui penggunaan teknik pernafasan. Teknik pernafasan telah lama dikenal sebagai salah satu cara yang efektif untuk menenangkan pikiran dan meredakan stres. Pernafasan yang dalam dan teratur dapat memberikan sinyal kepada tubuh untuk mengurangi aktivitas sistem saraf simpatis (yang terkait dengan respons "fight or flight") dan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis (yang terkait dengan respons relaksasi dan pencernaan).

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

T-Pod, Truk Berbasis Swakemudi
0 Suka, 0 Komentar, 9 Jul 2017

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%