Tampang

Hubungan Antara Kebahagiaan dan Kesehatan Ternyata Berbeda di Setiap Kebudayaan

12 Sep 2017 11:59 wib. 1.643
0 0
Hubungan Antara Kebahagiaan dan Kesehatan Ternyata Berbeda di Setiap Kebudayaan

Emosi positif sering dilihat sebagai aspek penting kehidupan sehat, namun penelitian baru menunjukkan bahwa hubungan antara emosi dan hasil kesehatan mungkin berbeda menurut konteks budaya. Temuan yang dipublikasikan di Psychological Science, sebuah jurnal Asosiasi Ilmu Psikologi, menunjukkan bahwa mengalami emosi positif terkait dengan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik di AS namun tidak di Jepang.

"Temuan utama kami adalah bahwa emosi positif memprediksi profil lipid darah secara berbeda di seluruh budaya," kata ilmuwan psikologis Jiah Yoo dari University of Wisconsin-Madison. "Orang dewasa Amerika yang mengalami tingkat emosi positif yang tinggi, seperti merasa 'ceria' dan 'sangat bahagia', cenderung memiliki profil lipid darah yang sehat, bahkan setelah memperhitungkan faktor lain seperti usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan kondisi kronis.Namun, ini tidak berlaku untuk orang dewasa Jepang. "

"Temuan kami menggarisbawahi pentingnya konteks budaya untuk memahami hubungan antara emosi dan kesehatan, sesuatu yang telah diabaikan dalam literatur," tambah Yoo. "Meskipun beberapa penelitian telah meneliti perbedaan budaya dalam kaitan antara emosi positif dan fungsi yang sehat, karya ini bersifat baru karena mencakup pengukuran biologi kesehatan dan sampel perwakilan yang besar dari kedua negara."

Fakta bahwa emosi positif dipahami dan dihargai secara berbeda di antara budaya membuat Yoo dan rekannya bertanya-tanya apakah manfaat kesehatan yang diobservasi bersamaan dengan emosi positif mungkin spesifik untuk populasi Barat.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Sejarah Ditemukannya Dasi
0 Suka, 0 Komentar, 19 Apr 2018