Tingkat Okupasi dan Kunjungan Wisatawan Nusa Dua Bali pada 2024 Capai Rekor Tertinggi
Tanggal: 31 Jan 2025 18:35 wib.
Destinasi wisata The Nusa Dua di Bali, yang dikelola oleh Holding BUMN sektor Aviasi dan Pariwisata InJourney, melalui anak usahanya PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), mencatatkan prestasi gemilang pada tahun 2024. Sepanjang tahun tersebut, kawasan The Nusa Dua berhasil mencapai tingkat okupansi rata-rata sebesar 76,56 persen, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah kawasan ini. Angka tersebut menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 18,48 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2023, yang hanya tercatat 64,62 persen.
Kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua pada 2024 juga mengalami lonjakan yang luar biasa. Total jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan ini, termasuk fasilitas wisata unggulannya seperti Daerah Tujuan Wisata (DTW) Water Blow Peninsula, mencapai 1.636.356 orang. Angka ini menunjukkan bahwa Nusa Dua tidak hanya menjadi tujuan favorit bagi wisatawan mancanegara, tetapi juga semakin diminati oleh wisatawan domestik.
Dominasi kunjungan wisatawan berasal dari pasar domestik, yang menunjukkan adanya kebangkitan sektor pariwisata lokal pasca-pandemi. Selain itu, wisatawan internasional juga terus berdatangan, dengan Australia, Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Inggris menjadi negara penyumbang terbesar untuk kunjungan ke kawasan ini.
Keberhasilan Nusa Dua dalam menarik wisatawan tidak terlepas dari upaya berkelanjutan untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata premium yang menawarkan pengalaman luxury yang lengkap. InJourney dan ITDC telah melakukan berbagai perbaikan infrastruktur dan pengembangan fasilitas, termasuk kawasan Water Blow Peninsula, yang kini menjadi salah satu daya tarik utama di Nusa Dua.
Keindahan alam, pemandangan pantai yang menakjubkan, serta fasilitas hotel berbintang yang menyajikan layanan kelas dunia telah membuat Nusa Dua menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang mencari liburan mewah di Bali. Selain itu, kawasan ini juga semakin dikenal dengan kegiatan dan acara internasional yang diselenggarakan secara rutin, seperti konferensi, konser, serta berbagai festival seni dan budaya.
Tingkat kunjungan yang tinggi ini tentunya memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian Bali dan Indonesia secara keseluruhan. Sektor pariwisata telah menjadi salah satu pilar utama perekonomian daerah ini, dan meningkatnya jumlah wisatawan tentu akan berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah, pembukaan lapangan pekerjaan, serta pengembangan sektor-sektor terkait lainnya seperti perhotelan, transportasi, dan kuliner.
Selain itu, Nusa Dua juga berperan penting dalam meningkatkan citra Bali sebagai destinasi wisata global yang siap bersaing dengan tempat wisata internasional lainnya. Dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, pariwisata Bali diperkirakan akan terus tumbuh dan berkembang.
Dengan pencapaian rekor tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan di Nusa Dua pada 2024, harapan besar tertuju pada tahun 2025 untuk memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata premium di dunia. Para pelaku industri pariwisata berharap angka kunjungan dapat terus meningkat, seiring dengan terus dipertahankannya kualitas layanan dan pengelolaan kawasan yang profesional.
Berdasarkan pencapaian ini, Nusa Dua Bali menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Indonesia, khususnya Bali, telah kembali bangkit dan siap menyambut lebih banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia.