Sumber foto: Google

Sejarah Jalan Asia Afrika Bandung: Mengenal Bangunan Bersejarah di Jantung Kota

Tanggal: 3 Apr 2024 13:52 wib.
Jalan Asia Afrika merupakan salah satu ikon kota Bandung yang memiliki nilai sejarah, kebudayaan, dan arsitektur yang begitu kaya. Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang populer, jalan ini telah menjadi saksi bisu perkembangan kota Bandung dari masa ke masa. Di antara bangunan-bangunan bersejarah yang menjulang megah di sepanjang Jalan Asia Afrika, terdapat sejumlah landmark yang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga simbol kebanggaan bagi warga Bandung dan Indonesia secara keseluruhan.

Sejarah Jalan Asia Afrika dimulai pada abad ke-19, ketika Belanda menjajah wilayah Indonesia. Pada masa itu, Jalan Asia Afrika dikenal sebagai Rue de la Reine, yang artinya "Jalan Ratu" dalam bahasa Prancis. Nama ini dipilih untuk menghormati Ratu Wilhelmina dari Belanda. Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, jalan ini pun berganti nama menjadi Jalan Asia Afrika. Nama ini dipilih untuk mencerminkan semangat persatuan dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika dalam Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Konferensi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan sejarah diplomasi internasional, serta memberikan Bandung predikat sebagai "Kota Konsferensi".

Salah satu bangunan bersejarah yang menjulang megah di sepanjang Jalan Asia Afrika adalah Gedung Merdeka. Gedung ini merupakan saksi bisu dari momen bersejarah saat Konferensi Asia-Afrika berlangsung pada tahun 1955. Sebagai gedung yang menjadi tempat diselenggarakannya konferensi tersebut, Gedung Merdeka memiliki nilai sejarah yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Sejak saat itu, gedung ini telah menjadi simbol kebebasan, persatuan, dan kerjasama antarbangsa.

Tak jauh dari Gedung Merdeka, terdapat Museum Konferensi Asia Afrika yang juga menjadi bagian integral dari sejarah jalan ini. Museum ini menyimpan berbagai koleksi artefak dan dokumentasi penting terkait dengan konferensi tersebut, sehingga memungkinkan pengunjung untuk lebih memahami peran penting yang dimainkan oleh Konferensi Asia-Afrika dalam sejarah diplomasi internasional.

Bangunan lain yang tak kalah menarik adalah Hotel Preanger, yang juga turut menyaksikan berbagai peristiwa penting sepanjang sejarah Jalan Asia Afrika. Dibangun pada tahun 1929, hotel ini telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa sejarah yang membentuk wajah Kota Bandung. Kini, hotel ini masih berdiri megah di jantung Jalan Asia Afrika sebagai simbol keindahan arsitektur klasik Belanda yang memikat.

Jalan Asia Afrika adalah tempat yang penuh dengan nilai sejarah dan kebudayaan yang tak ternilai. Melangkah di sepanjang jalan ini, kita akan disuguhi pemandangan bangunan-bangunan bersejarah yang memiliki cerita dan makna tersendiri. Sejarah jalan ini tak hanya menjadi bagian dari kisah Bandung, tetapi juga menjadi bagian dari kisah bangsa Indonesia. Dengan menjaga dan memahami nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, kita turut menjaga warisan berharga bagi generasi mendatang. Jalan Asia Afrika tidak hanya menjadi jalan fisik, tetapi juga menjadi jalan menuju pemahaman akan perjalanan kota, bangsa, dan peradaban.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved