Potensi Wisata Olahraga di Balik Perbukitan Tiom Lanny Jaya, Papua
Tanggal: 27 Jul 2018 15:50 wib.
Tanah di Kabupaten Lanny Jaya, Papua, penuh dengan lembah dan bukit. Cocok sekali jika diberi julukan 'Swiss-nya Papua'. Ibu kota Kabupaten Lanny Jaya, yang baru saja memperingati tujuh tahun pendiriannya pada 25 Oktober 2011, ialah Tiom. Kota itu berada pada ketinggian sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut.
Populasi di Tiom sekitar 90.000 jiwa saja. Kios yang menjual sembilan bahan pokok pada umumnya dikelola oleh pendatang dari Makassar, Sulawesi Selatan, dan sedikit dari Jawa Timur.
Di sana belum ada hotel berbintang, namun penginapan sederhana sudah tersedia. Restoran pun tidak ada, hanya rumah makan biasa. Air bersih harus diangkut khusus dengan menggunakan drum. Belum ada truk tangki air, apalagi pipa ledeng (PDAM) dan listrik dari PLN.
Akses jalan perekonomian dari Wamena ke Tiom masih dalam kondisi sederhana. Meski begitu, Tiom sudah memiliki landasan pacu yang dirintis para misionaris. Landasan itu disempurnakan oleh Kementerian Perhubungan. Hasilnya, Tiom dapat didarati pesawat berpenumpang 16 orang setiap Senin dan Rabu.
Di Lanny Jaya, banyak anggrek kuning tumbuh subur. Tanaman itu menjadi bahan utama untuk membuat noken, tas khas Papua yang biasanya dibuat dari serat anggrek.
Dengan kekayaan perbukitan yang mengelilingnya tersebut Tiom sebenarnya menyimpan potensi wisata olahraga. Di antaranya paramotor dan paralayang, juga kegiatan wisata petualangan berupa climbing dan hiking, bahkan motocross.