Sumber foto: Unsplash

Pertumbuhan Wisatawan di Asia Tenggara Mencapai Rekor Tertinggi Sejak Pandemi

Tanggal: 17 Apr 2024 21:42 wib.
Di tahun 2023, lebih dari 100 juta orang mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara, yang merupakan sekitar 70 persen dari jumlah pengunjung puncak sebelum pandemi Covid-19. Hal ini dilaporkan oleh surat kabar "Nikkei", yang meninjau data resmi yang diterbitkan oleh sembilan dari 10 negara anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), kecuali Brunei, yang tidak menerbitkan data terkait.

Thailand, di mana sebelum pandemi pariwisata menyumbang sekitar seperlima dari produk domestik bruto nasional, menarik 28 juta pengunjung tahun lalu, 2,5 kali lipat dari tahun 2022: angka ini juga dipengaruhi oleh legalisasi ganja pada bulan Juni 2022, kebijakan yang saat ini dihapus oleh pemerintah saat ini.

Kontribusi signifikan terhadap pemulihan arus wisatawan ke Thailand berasal dari Tiongkok (3,5 juta pengunjung tahun lalu), berkat perjanjian pembebasan visa. Laos juga mengalami manfaat dari arus kunjungan dari Tiongkok: tahun lalu, Kereta Api Laos-Tiongkok, yang diresmikan pada bulan Desember 2021, mencatat 1,75 juta penumpang. 

Dinamika serupa juga terjadi di Kamboja tahun lalu, yang menyambut total 5,45 juta wisatawan asing, sepuluh persennya berasal dari Tiongkok. Jumlah wisatawan Tiongkok ke negara-negara ASEAN tahun lalu tetap lebih rendah dari level pra-Covid, tetapi tetap mengalami lonjakan 5,1 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2022. Data terkait bulan-bulan pertama tahun 2024 memperkirakan peningkatan arus wisatawan regional saat ini.

Menurut data yang dihimpun, sejumlah besar wisatawan asing ke negara-negara ASEAN datang dari China, menandakan peran penting negara tersebut dalam pertumbuhan pariwisata di kawasan Asia Tenggara. Keberadaan hubungan kereta api, perjanjian bebas visa, dan kebijakan legalisasi ganja di Thailand memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan. Hal serupa terjadi di negara-negara tetangga seperti Laos dan Kamboja, yang berhasil menjaring ribuan wisatawan dari Tiongkok.

Seiring dengan upaya pemulihan pariwisata di kawasan Asia Tenggara, berbagai program promosi pariwisata, peningkatan fasilitas, dan inisiatif pemerintah dalam menarik wisatawan asing juga menjadi kunci dalam pertumbuhan jumlah pengunjung. 

Selain itu, ASEAN juga terus memperkuat kerja sama dalam meningkatkan konektivitas dan infrastruktur, yang berdampak positif pada peningkatan arus wisatawan ke negara-negara di kawasan tersebut. Dengan pertumbuhan ini, diharapkan pariwisata di Asia Tenggara akan terus mengalami perkembangan yang positif dalam beberapa tahun mendatang.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini juga memberikan sinyal positif bagi ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kehadiran wisatawan asing memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian melalui pengeluaran untuk akomodasi, makanan, transportasi, dan berbagai belanja di destinasi pariwisata. 

Dampak positif ini turut membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja di sektor pariwisata dan industri terkait. Upaya untuk memperkuat infrastruktur pariwisata dan mendorong diversifikasi produk wisata diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih lanjut dalam pengembangan sektor pariwisata di kawasan Asia Tenggara.

Peningkatan kunjungan wisatawan ke Asia Tenggara juga memberikan kesempatan bagi negara-negara di kawasan ini untuk memperluas kemitraan dan kerja sama dalam sektor pariwisata. Dengan arus kunjungan yang semakin meningkat, ASEAN dan negara-negara anggotanya memiliki peluang untuk lebih mengintensifkan kerja sama dalam promosi pariwisata, pertukaran budaya, dan pengembangan sarana pariwisata. Dengan demikian, pertumbuhan pariwisata di Asia Tenggara tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan antar negara di kawasan.

Dalam memandang perkembangan positif ini, negara-negara di Asia Tenggara perlu terus meningkatkan upaya dalam menjaga keberlanjutan sektor pariwisata. Upaya konservasi lingkungan, pengelolaan destinasi pariwisata yang bertanggung jawab, dan upaya untuk melindungi warisan budaya dan alam merupakan hal-hal yang tak kalah pentingnya dalam menghadapi pertumbuhan pariwisata yang terus meningkat. Dengan demikian, pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Asia Tenggara dapat berjalan seiring dengan upaya pelestarian alam dan budaya yang menjadi kekayaan luar biasa bagi negara-negara di kawasan ini.

Dukungan penuh dari pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur, promosi pariwisata, dan peningkatan kualitas layanan pariwisata akan menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan di Asia Tenggara. Dengan adanya berbagai upaya yang dilakukan, penting untuk terus memperkuat kerjasama lintas sektor dan lintas negara guna mencapai tujuan bersama dalam menjaga kemajuan sektor pariwisata di kawasan.

Dengan perkembangan positif kunjungan wisatawan ke Asia Tenggara, dapat diprediksi bahwa sektor pariwisata akan terus berperan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi. 

Melalui strategi yang terencana dengan baik dan dukungan dari semua pihak terkait, pariwisata di Asia Tenggara diharapkan akan mampu terus memberikan manfaat positif bagi pembangunan ekonomi, pelestarian alam, dan perkuatan hubungan antar negara di kawasan. Dengan pertumbuhan yang berkelanjutan, sektor pariwisata di Asia Tenggara diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dimasa depan.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved