Pengalaman Manortor Bersama Sigale-gale di Samosir, Tradisi yang Penuh Makna dan Keindahan Budaya
Tanggal: 23 Mei 2025 10:06 wib.
Tampang.com | Berkunjung ke Desa Tomok, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, tak akan lengkap tanpa merasakan langsung pengalaman manortor—menari tor-tor bersama boneka legendaris Sigale-gale. Tradisi khas Batak Toba ini bukan sekadar atraksi wisata, tapi warisan budaya penuh simbol dan spiritualitas yang menyentuh hati.
Sigale-gale adalah boneka kayu yang dikenal karena kemampuannya bergerak lemah gemulai, sesuai dengan makna namanya—“gale” dalam bahasa Batak berarti lentur atau gemulai. Boneka ini tak hanya unik secara visual, tetapi juga mengandung cerita mendalam tentang adat dan kepercayaan masyarakat Batak.
Boneka Kayu yang Menari untuk Arwah Leluhur
Awalnya, Sigale-gale digunakan dalam upacara kematian tradisional, khususnya jika almarhum tidak memiliki anak laki-laki. Dalam budaya Batak, anak laki-laki memiliki peran penting dalam ritual penghormatan terakhir. Maka, boneka Sigale-gale dihadirkan sebagai “pengganti anak” untuk menari tor-tor, diiringi tabuhan gondang sabangunan, sebagai simbol pengantar arwah menuju alam baka.
Kini, tradisi tersebut tetap dilestarikan dan dikemas menjadi pertunjukan budaya yang bisa diikuti wisatawan. Selain menonton, pengunjung juga bisa ikut menari bersama Sigale-gale dalam sesi manortor yang dipandu langsung oleh masyarakat lokal.
Tarif dan Fasilitas: Budaya yang Dapat Dinikmati Bersama
Pengalaman ikut manortor tidak hanya menyenangkan, tapi juga sangat terjangkau. Berdasarkan laporan di lapangan pada Jumat (16/5/2025), biaya satu sesi manortor untuk satu grup adalah Rp 150.000. Tidak ada batasan jumlah peserta dalam satu grup, sehingga wisatawan yang datang sendiri atau berdua bisa bergabung dengan rombongan lain dan berbagi biaya secara proporsional.
Sebelum menari, peserta akan dipinjamkan pakaian adat Batak seperti ulos dan sortali (ikat kepala tradisional). Kemudian mereka akan diarahkan gerakannya secara langsung oleh pemandu dari warga lokal.
Sebagai bagian dari prosesi, wisatawan juga diajak memberikan uang sukarela kepada boneka Sigale-gale sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi. Tidak ada nominal yang ditentukan, cukup seikhlasnya.
Warisan Budaya yang Hidup dan Menggugah
Pengalaman manortor bersama Sigale-gale tak hanya menjadi momen seru bagi wisatawan, tetapi juga menjadi jembatan untuk memahami kedalaman budaya Batak Toba. Melalui tarian, musik, dan simbol-simbol adat yang melekat, wisatawan diajak untuk tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan denyut kehidupan tradisi yang terus hidup hingga hari ini.
Jadi, jika kamu berkunjung ke Samosir, pastikan luangkan waktu untuk mampir ke Desa Tomok dan ikut menari bersama Sigale-gale. Di balik gerakan boneka kayu itu, tersembunyi sejarah, cinta, dan kehormatan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Ingin saya bantu buatkan versi reels, caption Instagram, atau konten TikTok seputar pengalaman Sigale-gal