Sumber foto: iStock

Meningkatnya Pariwisata Malaysia dengan Akses Bebas Visa dari 134 Negara, Termasuk Negara-negara Teluk dan Wilayah Schengen

Tanggal: 13 Jun 2024 16:37 wib.
Pariwisata Malaysia telah mengalami lonjakan dengan diberlakukannya akses bebas visa dari 134 negara, termasuk negara-negara Teluk dan wilayah Schengen. Malaysia menawarkan akses bebas visa bagi wisatawan dari 134 negara, termasuk negara-negara GCC, yang memungkinkan mereka tinggal hingga 90 hari untuk tujuan wisata atau bisnis.

Mulai 1 Desember 2023, warga negara India, China, dan beberapa negara lain, termasuk negara-negara anggota ASEAN, dapat mengunjungi Malaysia tanpa visa untuk maksimal 30 hari.

Selain itu, wisatawan dengan Izin Perjalanan Wilayah Administratif Khusus Makau dapat tinggal tanpa visa selama 14 hari.

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pariwisata dan perjalanan bisnis, mempromosikan hubungan internasional dan pertukaran budaya dengan melegakan pembatasan perjalanan bagi pengunjung dari berbagai wilayah, termasuk AS, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara Eropa.

Kemudahan akses bebas visa dari Malaysia kepada wisatawan dari beberapa negara tersebut telah membawa dampak positif signifikan bagi industri pariwisata Malaysia. Dengan permintaan yang semakin meningkat, pemerintah Malaysia berencana untuk terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata negara tersebut.

Di masa sekarang, dengan semakin terbukanya akses ke Malaysia, jumlah kedatangan wisatawan dari berbagai negara terus meningkat, memastikan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian negara.

Selain itu, diberlakukannya kebijakan ini juga memberikan peluang bagi Malaysia untuk memperluas kemitraan bisnis dengan negara-negara asing, seperti wilayah Teluk dan Schengen. Ini bisa menjadi kesempatan emas bagi pengembangan ekonomi Malaysia dan meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara mitra.

Menempatkan Malaysia sebagai salah satu tujuan wisata yang lebih mudah diakses oleh wisatawan internasional, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan profil pariwisata Malaysia secara global. Ditambah lagi, kebijakan akses bebas visa ini bisa menjadi insentif bagi wisatawan mancanegara yang ingin menjelajahi keindahan alam, kekayaan budaya, dan pesona kota-kota metropolitan di Malaysia.

Dengan kebijakan ini, Malaysia juga akan semakin menarik bagi investor asing yang tertarik untuk berbisnis di negara tersebut. Kehadiran lebih banyak wisatawan dan pelaku bisnis asing di Malaysia diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal.

Keberhasilan sektor pariwisata juga memberikan kontribusi positif terhadap industri lain, seperti perhotelan, kuliner, dan kerajinan, yang semuanya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Sebagai negara yang kaya akan budaya dan warisan, Malaysia juga dapat mempromosikan keanekaragaman budayanya kepada pengunjung asing, mendorong pertukaran budaya dan meningkatkan pemahaman antarbangsa.

Sementara itu, dalam waktu yang sama, pihak berwenang di Malaysia juga harus memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata yang pesat ini tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan budaya setempat. Perlindungan terhadap lingkungan dan keberlanjutan pariwisata harus menjadi landasan pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Meskipun kebijakan akses bebas visa ini telah membawa dampak positif yang signifikan bagi Malaysia, pemerintah Malaysia juga perlu terus memantau perkembangan pariwisata di negara ini. Upaya untuk meningkatkan layanan dan fasilitas pariwisata serta mempromosikan destinasi-destinasi baru juga akan menjadi kunci dalam mempertahankan minat para wisatawan internasional untuk berkunjung ke Malaysia.

Secara keseluruhan, kebijakan akses bebas visa yang diberlakukan oleh Malaysia kepada wisatawan dari berbagai negara telah membawa dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian negara. Tidak hanya itu, kebijakan ini juga menciptakan peluang untuk memperkuat hubungan perjalanan dan bisnis dengan negara-negara Sahel, ASEAN, dan wilayah Schengen.

Ketika menjalankan kebijakan tersebut, pemerintah juga perlu memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata yang pesat tidak merugikan kelestarian lingkungan dan budaya negara. Dengan langkah-langkah yang bijak, Malaysia dapat terus mencapai pertumbuhan pariwisata yang berkesinambungan dan menjadi salah satu destinasi utama bagi para wisatawan internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved