Sumber foto: Google

Mengunjungi Kota Lama Semarang: Sejarah, Arsitektur, Kuliner

Tanggal: 23 Jul 2024 12:42 wib.
Kota Lama Semarang adalah sebuah kawasan bersejarah di Semarang, Jawa Tengah, yang menawarkan pesona masa lalu melalui bangunan-bangunan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh. Kota Lama ini sering dijuluki "Little Netherlands" karena arsitekturnya yang khas dan suasana yang membawa pengunjung kembali ke era kolonial. Artikel ini akan membahas tentang sejarah Kota Lama Semarang, keindahan arsitektur yang memukau, serta ragam kuliner yang bisa dinikmati di kawasan ini.

Sejarah Kota Lama Semarang

Kota Lama Semarang memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-17 ketika Belanda mulai membangun pelabuhan di Semarang sebagai pusat perdagangan. Kawasan ini berkembang pesat menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi kolonial di Jawa Tengah. Pada masa itu, berbagai bangunan bergaya Eropa didirikan untuk berbagai fungsi, mulai dari kantor pemerintahan, gereja, bank, hingga gudang.

Salah satu bangunan bersejarah yang terkenal di Kota Lama adalah Gereja Blenduk, yang dibangun pada tahun 1753. Gereja ini merupakan gereja Kristen tertua di Jawa Tengah dan memiliki kubah besar yang menjadi ciri khasnya. Selain Gereja Blenduk, terdapat juga bangunan Lawang Sewu yang dulunya berfungsi sebagai kantor pusat kereta api Hindia Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, Kota Lama sempat mengalami penurunan fungsi dan banyak bangunan yang terbengkalai. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah dan masyarakat setempat telah melakukan berbagai upaya untuk merestorasi dan menghidupkan kembali kawasan ini. Kini, Kota Lama Semarang menjadi salah satu destinasi wisata utama di Semarang yang menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara.

Keindahan Arsitektur Kota Lama

Salah satu daya tarik utama Kota Lama Semarang adalah keindahan arsitekturnya yang khas. Bangunan-bangunan bergaya kolonial dengan detail arsitektur Eropa masih dapat ditemukan di setiap sudut kawasan ini. Keberadaan bangunan bersejarah ini tidak hanya memberikan nilai estetika tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Semarang.

Gereja Blenduk, yang merupakan ikon Kota Lama, memiliki arsitektur yang menakjubkan dengan kubah besar dan pilar-pilar yang megah. Bagian dalam gereja ini juga tidak kalah indah dengan langit-langit tinggi dan jendela kaca patri yang artistik. Gereja ini sering menjadi latar belakang foto bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama.

Bangunan Lawang Sewu adalah bangunan lain yang tak kalah menarik. Nama "Lawang Sewu" berarti seribu pintu, mengacu pada banyaknya pintu dan jendela yang dimiliki bangunan ini. Dibangun pada awal abad ke-20, Lawang Sewu memiliki arsitektur bergaya Art Deco dengan koridor panjang dan kaca patri yang indah. Bangunan ini kini menjadi museum yang menampilkan sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Selain itu, bangunan-bangunan tua lainnya seperti Gedung Marabunta, yang dikenal dengan patung semut raksasa di atapnya, dan Stasiun Tawang, stasiun kereta api tertua di Semarang, menambah pesona Kota Lama. Berjalan-jalan di kawasan ini memberikan pengalaman unik seperti berada di Eropa dengan sentuhan tropis.

Kuliner di Kota Lama Semarang

Tidak hanya sejarah dan arsitektur, Kota Lama Semarang juga menawarkan berbagai kuliner yang lezat dan menggugah selera. Kawasan ini dipenuhi dengan kafe, restoran, dan warung makan yang menyajikan berbagai jenis makanan, mulai dari kuliner tradisional hingga masakan internasional.

Salah satu makanan khas yang harus dicoba adalah lumpia Semarang. Lumpia adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari kulit lumpia yang diisi dengan campuran rebung, telur, dan udang, kemudian digoreng hingga renyah. Lumpia Semarang terkenal dengan rasa yang lezat dan merupakan salah satu ikon kuliner kota ini.

Selain lumpia, Anda juga dapat menikmati tahu gimbal, yaitu tahu goreng yang disajikan dengan gimbal (udang goreng tepung), lontong, tauge, dan disiram dengan saus kacang yang gurih. Hidangan ini sangat populer di Semarang dan menjadi favorit bagi banyak wisatawan.

Untuk pencuci mulut, jangan lewatkan mencicipi wedang tahu, minuman tradisional yang terbuat dari sari kedelai yang lembut seperti puding, disajikan dengan kuah jahe manis yang hangat. Minuman ini sangat cocok dinikmati di malam hari saat udara mulai dingin.

Selain itu, banyak kafe dan restoran di Kota Lama yang menawarkan suasana nyaman dengan dekorasi vintage yang memanjakan mata. Beberapa tempat makan bahkan menempati bangunan bersejarah yang telah direnovasi, memberikan pengalaman makan yang berbeda dan menyenangkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved