Sumber foto: Google

Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Bupati Indramayu Lucky Hakim Jadi Sorotan Publik

Tanggal: 10 Apr 2025 19:58 wib.
Tampang.com | Bupati Indramayu, Lucky Hakim, tengah disorot publik usai ketahuan melakukan perjalanan ke Jepang saat cuti bersama Lebaran 2025 tanpa mengantongi izin resmi. Sorotan kian tajam setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunggah foto-foto liburan Lucky di akun Instagram pribadinya pada Minggu (6/4/2025), lengkap dengan sindiran halus.

“Selamat berlibur Pak Lucky Hakim. Nanti kalau ke Jepang lagi, bilang dulu ya,” tulis Dedi dalam unggahan yang langsung viral dan menuai ribuan komentar warganet.

Permohonan Cuti Ditolak, Tapi Tetap Berangkat

Berdasarkan penelusuran, Lucky semula mengajukan cuti untuk liburan dari 2 hingga 11 April 2025. Namun, permohonan cuti tersebut ditolak. Meski demikian, ia tetap memutuskan untuk berangkat bersama anak-anaknya pada Rabu (2/4/2025) dan kembali pada Minggu (6/4/2025), memanfaatkan momen cuti bersama Lebaran.

Menurut pengakuannya, tiket ke Jepang sudah dibeli sejak Desember 2024, setelah Pilkada dan sebelum ia resmi dilantik menjadi bupati. “Saya bisa tunjukkan bukti pembelian tiketnya,” kata Lucky saat memberikan klarifikasi di Kemendagri, Selasa (8/4/2025).

Mengaku Salah dan Minta Maaf

Lucky menyebut, saat masa libur Lebaran, seluruh kantor pemerintahan di Indramayu tutup, kecuali layanan kesehatan. Ia juga mengklaim sudah menjalankan tugas sebagai kepala daerah dengan menggelar open house pada hari pertama Lebaran.

“Hari kedua hampir semua ASN dan kepala dinas juga cuti. Saya pikir ini memang cuti bersama. Ternyata asumsi saya keliru, dan karena itu saya minta maaf,” ucapnya.

Tak Ada Izin, Tak Ada Komunikasi

Masalah bukan hanya pada keberangkatan Lucky ke luar negeri saat cuti, tapi juga pada tidak adanya izin resmi dari atasan. Gubernur Dedi Mulyadi mengatakan, Lucky tidak mengirim surat permohonan maupun sekadar pesan WhatsApp untuk memberitahu keberangkatannya.

“Jangankan surat, WA juga tidak. Beberapa kali saya hubungi juga tidak direspons,” ujar Dedi.

Keberadaan Lucky di Jepang diketahui Dedi dari unggahan media sosial dan akun-akun perjalanan, termasuk @japantour.id. Setelah kabar ini viral, Lucky langsung memenuhi panggilan klarifikasi dari Kementerian Dalam Negeri.

Belum Ada Sanksi, Tapi Disorot Publik

Hingga saat ini, belum ada sanksi resmi yang dijatuhkan kepada Lucky Hakim. Namun, peristiwa ini menimbulkan reaksi keras dari publik dan menjadi contoh penting soal pentingnya etika dan prosedur dalam kepemimpinan, terlebih dalam situasi libur panjang di mana kehadiran kepala daerah tetap dinilai penting untuk antisipasi keadaan darurat.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa transparansi, komunikasi, dan kepatuhan terhadap aturan administratif sangat krusial, terlebih bagi pejabat publik yang menjadi panutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved