Kyoto Akan Naikkan Pajak Akomodasi Hingga Rp1 Juta Per Malam
Tanggal: 14 Jan 2025 20:36 wib.
Tampang.com | Pemerintah Kota Kyoto, Jepang, tengah mempersiapkan kebijakan baru yang cukup kontroversial. Kota ini berencana menaikkan pajak penginapan untuk hotel dan akomodasi lainnya hingga maksimum 10 ribu yen per orang per malam atau sekitar Rp1 juta. Kebijakan ini merupakan peningkatan signifikan dibanding batas pajak sebelumnya sebesar 1.000 yen (sekitar Rp102 ribu) per malam.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Jepang, pajak baru ini akan menjadi yang tertinggi di antara semua kotamadya yang mengadopsi sistem pajak tetap di negara tersebut. Pemerintah Kyoto menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengamankan lebih banyak dana guna mengatasi tantangan yang muncul akibat kelebihan turisme.
Kyoto, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Jepang, tengah menghadapi lonjakan jumlah wisatawan, terutama dari mancanegara. Peningkatan jumlah turis ini memunculkan berbagai masalah, termasuk kemacetan lalu lintas, kerusakan lingkungan, dan gangguan terhadap kehidupan sehari-hari penduduk lokal.
Walikota Kyoto, Koji Matsui, menyatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk menyeimbangkan pariwisata dengan kesejahteraan masyarakat lokal. “Pajak akan dinaikkan untuk menyeimbangkan pariwisata dan mata pencaharian penduduk lokal,” ujar Matsui dalam konferensi pers baru-baru ini.
Dana yang diperoleh dari pajak akomodasi ini akan digunakan untuk:
Memperbaiki Infrastruktur Pariwisata, Pengelolaan transportasi publik, penataan area wisata, dan fasilitas umum akan ditingkatkan.
Melindungi Lingkungan, Dana juga akan digunakan untuk mengelola sampah dan polusi yang meningkat akibat turisme.
Mendukung Komunitas Lokal, Memberikan subsidi atau dukungan lain kepada penduduk yang terdampak langsung oleh lonjakan wisatawan.
Kebijakan ini menuai beragam tanggapan dari pelaku industri pariwisata. Beberapa operator hotel dan agen perjalanan menyatakan kekhawatiran bahwa pajak tinggi tersebut dapat mengurangi daya tarik Kyoto sebagai destinasi wisata.
Namun, sejumlah pihak mendukung langkah ini sebagai solusi untuk menciptakan pariwisata yang lebih berkelanjutan. Mereka percaya bahwa wisatawan yang benar-benar menghargai budaya dan keindahan Kyoto tidak akan keberatan membayar lebih untuk pengalaman tersebut.
Sebagai kota yang kaya akan warisan budaya dan sejarah, Kyoto memiliki daya tarik yang sulit tertandingi. Namun, popularitas ini membawa tantangan besar, termasuk ketidakseimbangan antara kebutuhan turis dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Melalui kebijakan pajak baru ini, pemerintah Kyoto berharap dapat mengendalikan jumlah wisatawan tanpa mengorbankan kualitas kunjungan. Selain itu, pendapatan tambahan dari pajak akan mendukung langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal.
Kenaikan pajak akomodasi di Kyoto menjadi langkah strategis yang bertujuan menciptakan keseimbangan antara pariwisata dan kehidupan masyarakat. Meskipun kebijakan ini mungkin kontroversial, pemerintah kota optimis bahwa langkah ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk tantangan yang dihadapi.
Bagi wisatawan, keputusan ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya menghormati budaya, lingkungan, dan komunitas lokal saat berkunjung ke Kyoto. Dengan pendekatan yang tepat, Kyoto dapat terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia tanpa mengorbankan keberlanjutan.