Kebun Binatang di China Tipu Pengunjung, Anjing Dicat Jadi Panda
Tanggal: 24 Sep 2024 11:12 wib.
Para penggemar satwa di seluruh dunia terkejut dan kecewa ketika sebuah berita menyatakan bahwa Kebun Binatang Shanwei di China telah mengecat dua ekor Chow Chow jenis anjing berbulu halus yang berasal dari China utara menjadi mirip panda sebagai imbalan atas meriahnya foto para pengunjung. Kejadian ini menimbulkan kontroversi besar dan meragukan etika perlakuan terhadap hewan di Kebun Binatang Shanwei.
Kebun Binatang Shanwei, yang terletak di provinsi Guangdong, Tiongkok, menjadi ramai diperbincangkan setelah kabar tersebut menyebar luas. Pihak kebun binatang telah mengakui bahwa mereka mewarnai dua ekor Chow Chow menjadi mirip panda untuk menarik minat pengunjung. Tindakan mereka itu pun mendapat kecaman keras dari aktivis hak-hak hewan dan masyarakat umum.
Menurut surat kabar lokal, mereka yang mengetahui berita tersebut menjadi sangat prihatin dengan perlakuan Kebun Binatang Shanwei. Mayoritas pengunjung merasa dipermainkan dan ditipu. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius terkait integritas dan etika dari pengelola kebun binatang tersebut.
Kritik juga datang dari para ahli satwa liar yang menekankan bahwa tindakan ini melukai hak-hak hewan. Chow Chow adalah ras anjing yang berbulu tebal dan halus, namun selain ditipu dengan perubahan warna, hewan-hewan itu juga harus menanggung efek samping penggunaan cat. Pengecatan itu tentunya memberikan ketidaknyamanan bagi binatang-binatang ini, dan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius.
Pengunjung sangat menyadari bahwa mereka telah ditipu oleh Kebun Binatang Shanwei. Mereka merasa telah dibohongi oleh keindahan palsu yang ditampilkan oleh kebun binatang. Para wisatawan tidak mendapat pengalaman yang berkualitas karena kejadian yang mengejutkan ini. Bukannya menyaksikan satwa asli yang merupakan daya tarik alaminya, mereka malah disuguhi atraksi palsu yang dipaksakan oleh pihak kebun binatang.
Selain itu, tindakan Kebun Binatang Shanwei ini mencoreng citra pariwisata di China. Sebagai negara yang memiliki berbagai kekayaan alam dan kebudayaan yang luar biasa, tindakan negatif ini dapat merusak reputasi negara sebagai lokasi tujuan wisata yang menyenangkan dan bertanggung jawab.
Pihak kebun binatang harusnya bertanggung jawab untuk memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengunjung dan menjaga kesejahteraan hewan-hewan yang dipelihara. Tindakan-tindakan yang meragukan dan merugikan seperti ini harus dihindari agar kepercayaan masyarakat dan wisatawan dapat dipertahankan.
Terlepas dari upaya untuk menarik minat pengunjung, melakukan tindakan seperti ini tidaklah etis dan tidak patut ditiru. Perlu adanya transparansi yang jujur dan saling menghormati antara manusia dan hewan. Dalam upaya meningkatkan kepuasan pengunjung, pihak kebun binatang harus mencari cara yang lebih baik tanpa harus merugikan hewan-hewan yang ada di sana.