Ingin Forest Walking? Yuk, Ke Babakan Siliwangi Bandung!
Tanggal: 4 Feb 2018 17:54 wib.
Bagaimana aku tak semakin cinta Bandung? Di Bandung, kini hadir (lagi) tempat wisata yang seakan menjawab keinginan warganya. Berwisata sambil menghirup udara segar, tentu pilihan wisata yang sulit untuk ditolak. Nah, di Bandung kini hadir wisata dengan konsep forest walk. Iya, jalan-jalan di hutan. Asyik bukan? Di Hutan Babakan Siliwangi atau yang lebih populer dengan nama Baksil, kamu bisa menikmati wisata berjalan-jalan di hutan. Jangan khawatir, hutan ini bukanlah hutan dengan akses yang butuh waktu lama atau pun hutan dengan jalan berbatu, penuh lumpur, menyeberangi sungai, rawa, dan berbagai medan sulit lainnya. Ini adalah hutan yang terletak di kota. Hutan yang berseberangan dengan dinding mural di kawasan pintu masuk Cisitu. Hutan yang berada di Jalan Siliwangi, Coblong, Kota Bandung. Hutan yang tak jauh dari Kebun Binatang Bandung dan Institut Teknologi Bandung alias ITB. Intinya, tempat ini adalah RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang paling terjangkau dari pusat kota.
Ketika hendak menuju ke Babakan Siliwangi, aku sempat sedikit kebingungan mencari pintu masuknya. Dan ternyata pintu masuknya adalah pintu masuk ke kawasan Sabuga (Sasana Budaya Ganesa). Jika kalian ke sini menggunakan angkutan umum, ada angkot Ciroyom-Cicaheum yang lewat persis di depan pintu masuknya. Namun, jika ingin betul-betul berolahraga sebelumnya, sebagai pemanasan hendak forest walking, kalian juga bisa bersepeda untuk menuju ke sini (tentunya) pikirkan dahulu kondisi fisik masing-masing ya. Cukup banyak komunitas yang mengendarai sepeda di tempat ini lho.
Bagaimana aku tak cinta Bandung? Tempat yang menawarkan kesejukan dan pemandangan yang segar hijau ini, adalah tempat wisata yang tak memerlukan tiket masuk alias gratis! Pengunjung tak perlu mengeluarkan uang untuk menikmati forest walk di sini. Jam bukanya pun setiap hari selama 24 jam. Jadi kalian bisa memilih hendak menikmati suasana segarnya pagi atau dinginnya malam di Babakan Siliwangi ini. Sebagai saran, keindahan Babakan Siliwangi ini serunya jika dinikmati beramai-ramai. Berat jika kalian pergi sendirian, karena kalian hanya akan gigit jari sendiri jadinya jika melihat oranglain bisa saling bergiliran mengambil foto sedangkan kalian sendirian.
Nah, do and don’t jika kalian pergi ke sini adalah bawalah telepon seluler dengan baterai terisi penuh, jika kalian membawa kamera itu akan lebih oke. Jangan lupa juga bawa tongsis atau tripod jika kalian ingin mengabadikan momen dengan berbagai gaya dan efek. Intinya, pemandangan di sini terlalu indah jika tak diabadikan lewat foto. Bawalah juga minuman karena forest walking di sini kira-kira berjarak 2 kilometer. Jika kalian berjalan tanpa mengobrol atau pun berfoto-foto sebenarnya dalam 30 menitan kalian sudah bisa menyelesaikan rute forest walk-nya. Oh iya, karena ini adalah wisata sekalian olahraga, untuk kalian para ladies sebaiknya pakailah sepatu karet bukan high heels ya! Di sini kalian akan berjalan di atas jembatan berlantaikan kayu. Ada kalanya jalanan menanjak atau turun. Jalanannya nyaman, namun jika sebelumnya hujan, mungkin jalanan akan sedikit licin.
Selain melakikan forest walk, ternyata ada banyak aktifitas lainnya yang dilakukan orang-orang. Ada yang memang hanya ingin berfoto, duduk-duduk cantik di bangku kayu yang memang ada di bagian ketika kalian awal menaiki jembatan, ada juga yang berkumpul bersama dengan komunitasnya di sini, dan yang sempat membuatku kaget adalah ada juga yang melakukan foto prewedding di sini!
Jika kalian sudah puas menikmati forest walk, sebaiknya jangan langsung pulang. Di dekat pintu keluar ada semacam galeri seni dan juga cafe kecil yang menjual makanan dan minuman kecil (bukan makanan berat yang ditawarkan di sini). Sebagai informasi, tempatnya cukup nyaman dan juga harga makanannya sangat terjangkau. Jadi kalian bisa beristirahat sebentar sambil mengumpulkan energi lagi untuk pulang.
Jika yang memang ingin berolahraga lebih serius selain forest walking, kalian bisa lanjut ke Sabuga. Di Sabuga ada kolam renang, lapangan, dan juga running track! Seru kan berwisata di Bandung! Bagaimana Bandung tak dicintai?