Gunung Tertinggi di Dunia: Fakta dan Keunikan
Tanggal: 5 Agu 2024 07:53 wib.
Gunung selalu memikat hati manusia dengan keindahan dan tantangannya. Di antara ribuan gunung yang tersebar di seluruh dunia, ada satu yang paling menonjol karena ketinggiannya yang luar biasa, yaitu Gunung Everest. Namun, tahukah Anda bahwa gelar "gunung tertinggi di dunia" sebenarnya bisa diperdebatkan?
Everest: Raja Puncak Dunia
Selama bertahun-tahun, Gunung Everest telah diakui sebagai puncak tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 8.848 meter di atas permukaan laut. Letaknya yang berada di perbatasan Nepal dan Tibet, membuatnya menjadi tujuan utama para pendaki yang ingin menaklukkan puncak tertinggi. Everest adalah bagian dari Pegunungan Himalaya, rangkaian pegunungan tertinggi di dunia yang terbentuk akibat tumbukan lempeng tektonik India dan Eurasia.
Mauna Kea: Raksasa Tersembunyi
Namun, jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, ada pesaing berat bagi Everest dalam perebutan gelar gunung tertinggi. Gunung Mauna Kea, yang terletak di Pulau Hawaii, memiliki ketinggian total sekitar 10.210 meter jika diukur dari dasar laut hingga puncaknya. Meskipun sebagian besar tubuh Mauna Kea tersembunyi di bawah permukaan laut, namun secara keseluruhan, gunung ini jauh lebih tinggi daripada Everest.
Mengapa Terjadi Perbedaan Persepsi?
Perbedaan persepsi mengenai gunung tertinggi di dunia ini disebabkan oleh perbedaan dalam cara pengukuran. Everest diukur dari permukaan laut, sedangkan Mauna Kea diukur dari dasar laut. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pengukuran dari permukaan laut lebih umum digunakan dan mudah dipahami, sedangkan pengukuran dari dasar laut memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang ukuran sebenarnya dari sebuah gunung.
Fakta Menarik Tentang Gunung Tertinggi
Kondisi Ekstrem: Udara di puncak Everest sangat tipis dan suhu bisa mencapai minus 60 derajat Celsius. Pendakian Everest membutuhkan persiapan yang matang dan peralatan khusus.
Gunung Berapi Purba: Mauna Kea sebenarnya adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif. Puncaknya sering tertutup salju dan menjadi lokasi yang sangat ideal untuk observatorium astronomi.
Zona Subduksi: Pembentukan Pegunungan Himalaya dan Gunung Everest terjadi akibat proses subduksi, yaitu ketika lempeng tektonik India menyusup di bawah lempeng tektonik Eurasia.
Pemanasan Global: Ketinggian Gunung Everest terus bertambah akibat pemanasan global yang menyebabkan es di puncak mencair dan lapisan tanah di bawahnya naik.
Sampah Pendaki: Sayangnya, keindahan Gunung Everest terancam oleh sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki. Upaya pembersihan terus dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Tantangan dan Pesona Pendakian
Mendaki gunung tertinggi di dunia adalah impian bagi banyak pendaki. Namun, pendakian ke Everest dan gunung-gunung tinggi lainnya bukanlah hal yang mudah. Pendaki harus menghadapi berbagai tantangan seperti cuaca ekstrem, medan yang sulit, dan risiko penyakit ketinggian. Meskipun demikian, pesona alam yang menakjubkan dan kepuasan pribadi yang tak ternilai membuat banyak orang tetap terdorong untuk menaklukkan puncak-puncak tertinggi.