Sumber foto: Google

Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning dari UNESCO, Ini Alasannya

Tanggal: 23 Mei 2025 10:06 wib.
Tampang.com | Salah satu destinasi unggulan Indonesia, Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara, mendapat sorotan dari dunia internasional. Dalam sidang UNESCO Global Geopark yang digelar pada September 2023, kawasan ini memperoleh peringatan atau "kartu kuning", yang menandakan masih adanya kekurangan dalam pengelolaan dan pemenuhan standar internasional.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Hariyanto, peringatan ini bukan dalam bentuk dokumen resmi, melainkan masa evaluasi dua tahun yang diberikan UNESCO untuk melakukan pembenahan.


Visibilitas Rendah dan Partisipasi Lokal Kurang

UNESCO menyoroti beberapa hal penting yang menjadi alasan pemberian kartu kuning, di antaranya adalah rendahnya visibilitas geosite kepada masyarakat, kurangnya keterlibatan masyarakat lokal, serta pengelolaan yang belum terpadu antara pemangku kepentingan.

“Standar penyampaian informasi di setiap situs geologi belum memadai. Fasilitas pendukung pun masih minim,” jelas Hariyanto. Ia menambahkan bahwa edukasi mengenai aspek geologi, biologi, dan budaya juga belum berjalan maksimal, dan masih diperlukan upaya nyata agar kawasan ini dapat memenuhi standar UNESCO secara menyeluruh.


Minimnya Partisipasi di Forum Internasional

Bukan hanya dari sisi lokal, tantangan Geopark Kaldera Toba juga terlihat pada kurangnya partisipasi dalam forum dan pelatihan internasional UNESCO. Menurut Hariyanto, kehadiran dalam agenda-agenda seperti konferensi di Chile pada September 2025 atau pelatihan rutin di Maroko, Yunani, Prancis, dan Jepang, memerlukan dukungan anggaran yang tidak kecil.

“Partisipasi internasional adalah bagian penting dalam jaringan UNESCO Global Geopark. Tanpa keterlibatan aktif, sangat sulit untuk mempertahankan status dan kredibilitas geopark,” tambahnya.


Kartu Hijau Masih Bisa Diraih

Meskipun mendapat kartu kuning, Geopark Kaldera Toba masih memiliki waktu dua tahun untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Kemenparekraf, bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, menyatakan komitmennya untuk berbenah secara serius.

Geopark Kaldera Toba bukan satu-satunya kawasan yang mendapat peringatan. Beberapa geopark internasional lain seperti Gua Zhijindong (China), Luberon (Prancis), Madonie (Italia), dan Colca y Volcanes de Andagua (Peru) juga menerima kartu kuning dalam evaluasi yang sama.


Dengan kerja sama, edukasi, dan penguatan infrastruktur serta partisipasi global, Kaldera Toba masih punya peluang besar untuk kembali meraih status “kartu hijau” dari UNESCO.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved