Air Mancur Trevi Roma Dibuka Kembali: Solusi Overtourism dengan Pembatasan Pengunjung
Tanggal: 25 Des 2024 20:35 wib.
Air Mancur Trevi yang terkenal di Roma kembali dibuka pada Minggu (22/12) setelah ditutup selama tiga bulan untuk pembersihan. Namun, pihak berwenang di Roma sekarang membatasi jumlah pengunjung hingga 400 orang untuk menghindari keramaian seperti sebelumnya. Hal ini merupakan upaya Italia untuk mengatasi overtourism.
Menurut Wali Kota Roma Roberto Gualtieri, pembatasan tersebut memberi kesempatan kepada semua orang untuk menikmati air mancur dengan lebih baik, tanpa keramaian atau kebingungan. Selain itu, pemerintah kota saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengenakan biaya masuk yang terjangkau untuk membiayai perawatan air mancur tersebut.
Air mancur Trevi begitu populer di Roma dan dikunjungi oleh sekitar 10.000 hingga 12.000 wisatawan setiap hari. Pembatasan jumlah pengunjung yang diterapkan bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung serta mengurangi dampak overtourism yang pernah terjadi sebelumnya.
Selain menjadi salah satu ikon wisata yang paling banyak dikunjungi di Roma, air mancur Trevi juga sering muncul dalam berbagai film yang berlatar di kota ini. Adegan klasik dalam film La Dolce Vita karya Federico Fellini adalah salah satu contoh di mana air mancur Trevi menjadi sebuah latar yang ikonik.
Selama bertahun-tahun, air mancur Trevi juga telah menjadi tempat di mana para pengunjung melemparkan koin ke dalam air mancur sambil membuat permohonan. Hal ini telah menjadi tradisi yang membuat pemerintah kota berhasil mengumpulkan sekitar €10.000 (Rp 169 juta) seminggu dari koin-koin yang dilemparkan ke dalam air mancur.
Pembatasan jumlah pengunjung yang diterapkan diharapkan mampu menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi para wisatawan, sekaligus memastikan keberlanjutan perawatan dan pemeliharaan air mancur tersebut. Italia sendiri telah lama berjuang melawan dampak overtourism di beberapa destinasi wisatanya, termasuk di kota Roma.
Sebagai negara dengan sejarah dan kebudayaan yang kaya, Italia mampu menarik perhatian jutaan wisatawan setiap tahunnya. Namun, pertumbuhan pariwisata yang begitu pesat juga membawa dampak negatif, seperti kerumunan yang berlebihan, peningkatan polusi, dan penurunan kualitas hidup bagi penduduk lokal.
Penerapan pembatasan jumlah pengunjung di tempat wisata populer seperti air mancur Trevi dapat menjadi langkah awal yang positif dalam mengurangi dampak overtourism. Selain itu, langkah-langkah ini juga menjadi upaya untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan lain serta penduduk lokal untuk menikmati keindahan dan keunikan tempat wisata tanpa merasa terganggu oleh kerumunan yang berlebihan.
Sebagai negara yang sangat bergantung pada sektor pariwisata, Italia juga perlu melakukan upaya terencana dan berkelanjutan dalam mengelola pariwisata secara keseluruhan. Hal ini mencakup perencanaan yang matang dalam mengatur jumlah pengunjung serta mempertahankan kelestarian lingkungan dan kehidupan sosial di sekitar destinasi wisata.
Dengan demikian, peningkatan pengawasan terhadap jumlah pengunjung di tempat wisata ikonik seperti air mancur Trevi menjadi penting dalam menjaga keseimbangan antara mempromosikan pariwisata dan menjaga keberlanjutan lingkungan serta kenyamanan para pengunjung. Pembatasan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah Italia dalam menghadapi tantangan overtourism secara proaktif.
Oleh karena itu, langkah-langkah seperti pembatasan jumlah pengunjung yang diterapkan di air mancur Trevi perlu didukung oleh program-program pengelolaan pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan. Dengan demikian, Italia dapat terus mempertahankan daya tarik pariwisata yang unik sambil menjaga kelestarian lingkungan serta kenyamanan para pengunjung dan penduduk lokal dalam jangka panjang. Semua pihak perlu berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman pariwisata yang positif bagi semua orang tanpa merusak keberlangsungan destinasi wisata yang mereka kunjungi.
Peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan pariwisata, baik pemerintah, masyarakat lokal, maupun wisatawan, menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan antara promosi pariwisata dan keberlanjutan lingkungan dan sosial di destinasi wisata.
Dengan langkah-langkah yang terencana dan kolaboratif, harapan untuk mengatasi permasalahan overtourism di tempat-tempat wisata populer seperti air mancur Trevi bisa terwujud, sambil tetap memastikan pengalaman pariwisata yang menyenangkan dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.Oleh karena itu, upaya-upaya untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan kehidupan sosial di sekitar destinasi wisata harus menjadi bagian integral dari pengelolaan pariwisata di masa depan.