6 Taman Wisata Favorit Warga, Dulu Viral Kini Angker & Diabaikan
Tanggal: 26 Okt 2024 15:29 wib.
Sejumlah tempat wisata yang dulunya begitu populer dan ramai kini sudah kehilangan pesonanya. Bahkan banyak juga yang bernasib menyedihkan dan terlantar. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebabnya, yakni banyaknya objek wisata kekinian yang bermunculan dan efek pandemi Covid-19.
Berikut adalah sejumlah objek wisata yang dulunya ramai dan hits, tapi kini sepi seperti kuburan:
1. Snowbay Water Park
Snowbay Water Park dulunya dikenal sebagai wahana favorit anak-anak, sayangnya karena COVID-19, kolam renang dengan berbagai wahana itu harus ditutup selama nyaris 2 tahun. Beberapa kondisi fisik yang terbengkalai terlihat dilokasi ini mulai pintu masuk tiket dan rak tempat penitipan barang. Kondisi Snowbay Waterpark saat ini memang tak terurus karena sudah lama tutup. Sejumlah kolam renang dibiarkan begitu saja hingga airnya keruh. Terlihat juga toko-toko yang dulu menjual perlengkapan renang dan kuliner juga tutup.
Dikutip dari situs tamanmini.com, Snowbay Waterpark mulanya dirancang secara khusus sebagai taman rekreasi petualangan berkelas dunia berkonsep pegunungan salju. Taman seluas 3 hektar ini dibangun tahun 2008 dan diresmikan pembukaannya oleh ketua Yayasan harapan Kita, Hj. Siti Hardiyanti Rukmana pada tanggal 19 April 2009.
Sewaktu masih beroperasi, Snowbay Water Park begitu ramai dikunjungi masyarakat karena memiliki fasilitas wahana permainan yang lengkap. Di antara semuanya, dua wahana yang paling terkenal adalah seluncuran Hurricane dan Cool Running.
Seiring dengan revitalisasi total TMII, area bekas Snowbay kini telah diubah menjadi gedung parkir terpusat.
Selain faktor pandemi, munculnya objek wisata baru dengan fasilitas yang lebih modern juga turut menjadi alasan menurunnya minat pengunjung terhadap Snowbay Water Park.
2. Depok Fantasi Waterpark
Depok Fantasi Waterpark atau juga dikenal dengan Aladin Waterpark dikabarkan harus tutup usai terantuk imbas pandemi. Pionir taman rekreasi air di kota Depok, Jawa Barat ini bahkan sudah rata dengan tanah karena akan diubah menjadi komplek perumahan.
Menurut salah satu pedagang yang berjualan di depan area tersebut mengatakan pembangunan rumah ini baru-baru ini dibangun beberapa bulan lalu. Destinasi ini berdiri pada 8 Agustus 2008 lalu, Dengan beragam atraksi mulai dari perosotan besar, perosotan anak-anak, tricky bucket, dan lainnya. Depok Fantasi Waterpark merupakan pioneer taman rekreasi air di kota Depok.
3. Kampung Gajah Wonderland
Objek wisata Kampung Gajah Wonderland yang terletak di Kabupaten Bandung Barat sudah tutup sejak 2017 lantaran dilanda pailit. Kawasannya pun dibiarkan ditinggal begitu saja. Alhasil, taman hiburan unik yang hits pada masanya ini sekarang tampak tidak terawat dan angker. Hal ini tak pelak dimanfaatkan oleh para wisatawan pecinta horor untuk berburu spot foto di sana.
Area wisata keluarga seluas 60 hektare ini dulunya berjejer patung-patung gajah di pinggir jalan sebagai ikon. Tempat ini juga menawarkan wahana permainan dan taman rekreasi air.
Menurunnya minat pengunjung terhadap Kampung Gajah Wonderland juga disebabkan oleh adanya taman-taman rekreasi air atau theme park yang lebih modern dan menarik di sekitar area Bandung.
4. Taman Festival Bali
Jika dahulu Taman Festival Bali ramai dikunjungi turis lokal dan mancanegara, sekarang objek rekreasi ini lebih populer dijadikan sebagai spot foto tempat terbengkalai. Tanaman merambat, semak belukar, serta grafiti yang memenuhi tempat itu memberikan nuansa mencekam namun tetap eksotis.
5. Taman Remaja Surabaya
Taman Remaja Surabaya sempat menjadi kebanggaan warga Surabaya. Pengunjung dapat menikmati 20 wahana permainan yang ada di sana. Kini, taman hiburan yang berdiri sejak 1971 ini ditutup oleh pemerintah kota setempat lantaran kerja sama dengan pengelola sudah habis.
6. Wonderia
Wonderia merupakan taman hiburan yang dulu populer di kalangan warga Semarang. Mulai beroperasi pada Juni 2004, namun ditutup sejak November 2007 setelah kecelakaan di wahana permainan plane tower atau balon udara yang menyebabkan 16 orang mengalami luka-luka.
Jika dulu tempat wisata ini ramai pengunjung, namun setelah kejadian tersebut minat pengunjung terhadap Wonderia menurun drastis.
Dalam menghadapi fenomena menurunnya minat pengunjung terhadap tempat wisata yang dahulunya ramai, pihak pengelola atau pemilik seharusnya mempertimbangkan untuk melakukan inovasi dan renovasi agar tetap menarik bagi pengunjung. Selain itu, promosi yang intens dan pemasaran yang strategis pun diperlukan untuk menghadapi persaingan dari tempat wisata baru yang bermunculan.
Diperlukan juga perhatian dari pemerintah setempat dalam mengelola tempat wisata agar tidak terbengkalai dan tetap bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Semua pihak perlu bekerjasama untuk membangkitkan kembali minat pengunjung terhadap tempat wisata yang sudah terlupakan ini.