5 Aktivitas Menggugah di Museum Tragedi 12 Mei 1998, Menapak Jejak Reformasi
Tanggal: 25 Mei 2025 00:59 wib.
Tampang.com | Di tengah hiruk pikuk Jakarta Barat, tepatnya di jantung Universitas Trisakti, berdiri sebuah ruang yang menyimpan luka sejarah bangsa: Museum Tragedi 12 Mei 1998. Museum ini menjadi saksi bisu perjuangan mahasiswa Trisakti dalam menuntut perubahan di masa krisis politik dan ekonomi tahun 1998. Kini, 27 tahun berselang, museum ini terbuka untuk publik yang ingin menyelami kembali semangat reformasi.
Berlokasi di lobi Gedung Dr. Sjarif Thajeb, Universitas Trisakti Kampus A, museum ini bisa dikunjungi setiap Senin hingga Jumat pukul 09.00–16.00 WIB tanpa dipungut biaya. Bagi kamu yang berencana datang, berikut lima aktivitas yang bisa dilakukan saat berkunjung:
1. Menelusuri Kronologi Tragedi
Di salah satu sisi museum, pengunjung bisa membaca kronologi peristiwa yang terjadi pada 12 Mei 1998, dimulai dari aksi damai mahasiswa di pagi hari hingga insiden berdarah pada malam harinya. Narasi ini dilengkapi dengan dokumentasi visual berupa foto-foto demonstrasi serta lokasi jatuhnya para pejuang reformasi.
2. Menyaksikan Cuplikan Peristiwa
Sebuah televisi tabung ditempatkan di tengah ruangan, memutar potongan video yang merekam suasana mencekam saat tragedi terjadi. Pengunjung dapat melihat cuplikan demonstrasi, serta wawancara saksi mata yang memberi gambaran nyata tentang kekerasan yang terjadi hari itu.
3. Mengenal Para Korban Lewat Profil
Museum ini juga menyediakan papan “In Memoriam” yang memuat informasi pribadi empat mahasiswa yang gugur: Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Pengunjung dapat mengetahui latar belakang mereka—mulai dari tempat asal, jurusan, hingga kenangan orang terdekat semasa hidup mereka.
4. Melihat Barang Pribadi Terakhir
Dua meja kaca di dalam museum menampilkan barang-barang milik para korban yang masih tersisa hingga kini. Almamater, sepatu, topi, hingga coretan tangan mereka menjadi simbol kehadiran dan semangat perjuangan yang tak pernah padam.
5. Mengunjungi Titik-Titik Sejarah di Sekitar Museum
Tidak hanya dalam ruangan, pengunjung juga bisa menelusuri enam titik penting di sekitar kampus yang berhubungan dengan tragedi tersebut. Empat di antaranya merupakan lokasi tempat para mahasiswa tertembak, sementara dua lainnya adalah monumen dan tugu reformasi yang didirikan sebagai penghormatan atas pengorbanan mereka.
Museum Tragedi 12 Mei 1998 bukan hanya ruang pameran, tetapi juga ruang renungan—pengingat bahwa demokrasi dan keadilan selalu layak diperjuangkan. Jika kamu mencari wisata sejarah yang menyentuh dan penuh makna, tempat ini layak masuk dalam daftar kunjunganmu.