Youtube TV Gandeng Penonton Muda
Tanggal: 26 Agu 2017 09:53 wib.
Alphabet Inc (GOOGL.O) YouTube, anak perusahaan dari Google meluncurkan layanan TV yang menampilkan siaran dari jaringan dan saluran tv kabel Amerika Serikat pada pekan pertama April ini dan saat ini akan segera hadir di Indonesia.
Dilansir Reuters, Senin (10/4/2017), Eksekutif YouTube mengungkapkan Youtube TV bertujuan menarik penonton muda dari video online ke paket televisi berbayar. Penawaran baru, yang disebut YouTube TV ini akan bersaing dengan layanan lain untuk untuk menarik penonton muda pengguna ponsel.
YouTube Chief Executive Susan Wojcicki mengatakan YouTube TV disampaikan melalui internet dengan biaya US$35 per bulan, kepada wartawan di sebuah acara di Los Angeles.
Layanan Youtube TV ini hadir di lima kawasan besar di Amerika Serikat, yaitu New York, Los Angeles, San Francisco Bay Area, Chicago, dan Philadelphia.
Pelanggan TV YouTube akan dapat menonton program asli yang muncul di YouTube, layanan berlangganan yang mencakup film dan acara yang dibintangi populer pencipta video YouTube.
Perkembangan paket TV adalah upaya untuk menjual layanan baru untuk pemirsa kecanduan video bebas YouTube.
"Millenial menyukai konten TV besar, tapi apa yang kita lihat adalah mereka tidak ingin menonton dalam pengaturan tradisional," kata Wojcicki.
YouTube TV akan menampilkan Walt Disney Co. (DIS.N) ABC, CBS Corp (CBS.N) CBS, 21st Century Fox (FOXA.O) Fox dan Comcast Corp (CMCSA.O) NBC ditambah saluran kabel termasuk ESPN, Amerika Serikat dan FX .
Penawaran tersebut akan bersaing dengan layanan seperti Dish Network Corp (DISH.O) Sling TV, AT & T (T.N) DirecTV Now dan Sony Corp (6758.T) PlayStation Vue. Paket tersebut menjual untuk sekitar US$20 sampai US$65 per bulan.
Eksekutif YouTube mengatakan mereka bertujuan untuk membuat aplikasi TV YouTube mudah digunakan di perangkat mobile, komputer desktop atau televisi yang tersambung ke Internet.
Pengguna akan dapat merekam pemrograman pada cloud DVR dan menonton sampai sembilan bulan. Teknisi juga yang menggabungkan teknologi dari Google, seperti kemampuan untuk menyuarakan pencarian TV dan menunjukkan melalui perangkat Beranda Google.
"Meskipun kita berada di zaman keemasan konten ini, usia TV saat ini tidak melakukan keadilan. Kami merasa kami berada dalam posisi yang bagus untuk menemukan kembali cara TV bekerja," kata Neal Mohan, direktur produk YouTube.
Dilansir dari Bloomberg, YouTube TV, yang telah di uji, akan segera menambah enam saluran kabel dari AMC Networks Inc, termasuk AMC dan BBC Amerika.
Ledakan video dari Netflix Inc dan Amazon.com Inc, bersama dengan menyusutnya penonton tv kabel, telah menyebabkan penyedia TV berbayar dan raksasa teknologi untuk menggaet pemirsa muda dengan penawaran online mereka dapat menonton di ponsel pintar dan TV.