Yandex Berinvestasi di Indonesia, Pemerintah Menegaskan Perlunya Kepatuhan Aturan di Negeri
Tanggal: 12 Nov 2024 11:48 wib.
Yandex merupakan nama terbaru dari perusahaan global yang memutuskan untuk berinvestasi di Indonesia. Keputusan ini bukan tanpa syarat, pemerintah memperingatkan bahwa setiap pihak yang ingin berinvestasi di Indonesia harus mematuhi aturan yang berlaku di dalam negeri.,
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengungkapkan keberadaan Yandex yang berisi konten-konten negatif. Dia menekankan, "Kita sudah sampaikan bahwa kalau siapapun yang mau berinvestasi di Indonesia harus comply dengan aturan di sini." Nezar memberikan pernyataan tersebut saat diwawancarai di Jakarta pada hari Senin, 11 November 2024.
Perwakilan dari Yandex yang diwakili oleh kepala divisi pencarian internasional, Alexander Popovskiy, turut menegaskan komitmen investasi perusahaan tersebut saat bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, pada pekan sebelumnya.
Nezar mengungkapkan bahwa investasi tersebut merupakan bagian dari hubungan internasional antara Indonesia dan Rusia. Selain Yandex, banyak perusahaan dari negara lain juga memiliki minat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki daya tarik bagi perusahaan global, termasuk Yandex, hingga mereka tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Kondisi ekonomi yang menjanjikan di dalam negeri menjadi salah satu alasan utamanya.
"Ini follow up hubungan internasional kita dengan Rusia, dengan China, Amerika, negara Eropa, banyak sekali yang berdatangan. Juga menunjukkan keinginan mereka melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Nezar.
Meski begitu, Nezar menyatakan bahwa pihak Yandex belum menyebutkan secara pasti jumlah investasi yang akan dilakukan. Dia menambahkan, "Belum disebutkan jumlahnya (investasi di Indonesia), tetapi tertarik pembangunan infrastruktur, seperti data center, mereka juga tertarik bekerja sama pengembangan kecerdasan artifisiail dan mereka juga tertarik berkolaborasi membina talenta digital."
Sementara Yandex, Microsoft juga telah lebih dulu mengumumkan komitmen investasinya di Indonesia. Pada kunjungan CEO Satya Nadella pada bulan April sebelumnya, Microsoft mengumumkan investasi sebesar US$1,7 miliar di Indonesia.
Selain itu, Nvidia juga terlibat dalam kerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison. Keduanya berencana untuk membangun pusat kecerdasan buatan (artificial intelligence) di kota Solo.
Investasi dari perusahaan-perusahaan global tersebut menunjukkan minat yang besar terhadap pasar Indonesia sebagai destinasi investasi. Dengan kehadiran perusahaan-perusahaan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan sektor teknologi dan ekonomi Indonesia.
Dengan kebijakan yang jelas dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan perusahaan asing, diharapkan investasi ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. Keberadaan Yandex, Microsoft, dan perusahaan global lainnya di Indonesia menjadi indikasi positif akan kepercayaan mereka pada pasar dan potensi ekonomi Indonesia.