Sumber foto: CNBC Indonesia

XL Axiata & Smartfren Resmi Merger! Layanan XL Smart Siap Meluncur 2025

Tanggal: 8 Mar 2025 13:58 wib.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, telah memberikan lampu hijau terhadap rencana merger antara dua operator telekomunikasi besar di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren. Persetujuan ini telah dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Infrastruktur Digital dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Wayan Toni Supriyanto. 

Melalui keterangan resminya, Wayan mengungkapkan bahwa Menkomdigi sudah menerbitkan persetujuan prinsip mengenai penggabungan PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom. Namun, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh perusahaan hasil penggabungan tersebut, yang kini dikenal sebagai XL Smart, sebelum mendapatkan persetujuan final.

Dalam penjelasannya, Wayan menekankan bahwa persetujuan ini tidak serta-merta berlaku tanpa adanya syarat tertentu. "Komdigi menyetujui penggabungan ini dengan kewajiban untuk tetap memperhatikan prinsip-prinsip perlindungan konsumen, menjaga iklim persaingan usaha yang sehat, dan melakukan optimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi radio," ujarnya kepada CNBC Indonesia pada tanggal 7 Maret 2025.

Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh perusahaan hasil merger ini. Di antara syarat tersebut adalah kewajiban untuk membayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), penambahan jumlah site baru, serta perluasan cakupan wilayah yang mengedepankan konsep meaningful coverage, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas cakupan dan layanan bagi para pengguna. 

Lebih lanjut, Wayan menjelaskan bahwa semua syarat dan ketentuan ini harus dituangkan dalam sebuah surat pernyataan pemenuhan persyaratan yang ditandatangani oleh ketiga perusahaan. Surat tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan penetapan Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Persetujuan Penggabungan Penyelenggaraan Telekomunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital sangat memperhatikan aspek regulasi dalam industri telekomunikasi Indonesia.

Dalam merger ini, XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sementara Smartfren dan Smart Telecom akan bergabung ke dalam XL Smart. Axiata Group Berhad bersama Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali yang memiliki 34,8% dari saham perusahaan gabungan. Ini adalah langkah strategis yang diambil untuk memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar telekomunikasi tanah air.

Desember 2024 lalu, kesepakatan merger ini diumumkan dengan nilai yang sangat signifikan, mencapai US$6,5 miliar atau sekitar Rp 104 triliun. Angka ini mencerminkan besarnya potensi pertumbuhan dan sinergi yang dapat dicapai dari penggabungan kedua raksasa telekomunikasi ini. Kesepakatan yang bernilai fantastis ini diyakini akan mengubah dinamika persaingan di sektor telekomunikasi Indonesia.

Untuk memproses kesepakatan ini lebih lanjut, kedua perusahaan telah merencanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Maret 2025. Dalam pertemuan tersebut, pemegang saham diharapkan bisa memberikan persetujuan final terhadap rencana penggabungan ini.

Tidak hanya itu, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, saat ditemui pada tanggal 5 Maret 2025, menyatakan bahwa ia berharap seluruh proses penggabungan ini dapat rampung pada kuartal kedua tahun ini. Merza optimis bahwa setelah Lebaran 2025, XL Smart sudah siap untuk dilaunching. "Doakan semoga Q2 secepatnya selesai. Jadi setelah RUPS, artinya dari pemegang saham sudah merestui dan menyetujui. Tahap berikutnya adalah menyelesaikan semua hal yang perlu dilakukan," ujarnya.

Merza juga menjelaskan bahwa setelah proses merger disetujui, perusahaan akan melakukan berbagai penyesuaian, termasuk penyesuaian sistem IT dan aspek lainnya. "Kalau sudah selesai, kami siap untuk launching. Semoga siapa tahu setelah Lebaran," lanjutnya. 

Langkah ini menunjukkan kesiapan dan komitmen kedua perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan cakupan demi memenuhi kebutuhan pengguna di Indonesia yang semakin meningkat. Dengan penggabungan ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam persaingan yang sehat di pasar telekomunikasi, serta peningkatan kualitas layanan yang diterima oleh konsumen.

Merger XL dan Smartfren, yang akan berganti nama menjadi XL Smart, mencerminkan tren global dalam industri telekomunikasi, di mana konsolidasi menjadi salah satu strategi untuk menghadapi tantangan yang ada. Dengan melibatkan investasi yang cukup besar dan adanya regulasi yang ketat, merger ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan infrastruktur digital di Indonesia dan meningkatkan pengalaman pengguna layanan telekomunikasi.

Sebagai salah satu sektor yang berkembang pesat, industri telekomunikasi di Indonesia terus menarik perhatian investor lokal maupun asing. Dengan adanya penggabungan ini, XL Smart diharapkan bisa menjadi salah satu pemain dominan yang dapat bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved