Xiaomi-Samsung-Vivo Beri Jalan untuk Oppo Rebut Posisi Teratas di Pasar Smartphone Indonesia
Tanggal: 14 Nov 2024 18:29 wib.
Penjualan smartphone di pasar Asia Tenggara terus menunjukkan tren yang menarik, terutama di Indonesia. Tidak hanya Xiaomi, Samsung, atau Vivo, Oppo berhasil menancapkan posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia pada kuartal III-2024. Bahkan, di laporan dari Canalys, Oppo berhasil meraih market share sebesar 22%, mengalahkan pesaing kuat seperti Xiaomi, Transsion, Samsung, dan Vivo.
Kekuatan Oppo di pasar Indonesia juga tercermin di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Thailand dan Malaysia, Oppo memimpin pasar smartphone, sedangkan di Filipina dan Vietnam, posisinya berada di peringkat kedua.
Pada laporan Canalys untuk wilayah Asia Tenggara, Oppo meraih posisi pertama dengan market share sebesar 21%, yang naik dari 18% pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan peningkatan pengiriman dari 4 juta unit menjadi 5,1 juta unit, dengan pertumbuhan tahunan mencapai 29%.
Analisis dari Canalys juga menunjukkan bahwa keberhasilan Oppo dalam meraih posisi teratas ini didorong oleh produk entry level seperti A3x dan A3. Produk ini berhasil menarik minat konsumen karena harga yang terjangkau namun tetap menawarkan kualitas yang baik.
Pasar smartphone di Asia Tenggara sendiri mengalami pertumbuhan sebesar 15% dengan pengiriman 25 juta unit. Namun, terdapat penurunan harga jual rata-rata sebesar 4%, di mana hal ini disebabkan oleh banyaknya peluncuran produk baru, terutama di kategori mid range dan low end. Hal ini memberikan tekanan pada vendor untuk menonjolkan produknya melalui penawaran harga yang bersaing sehingga meningkatkan volume penjualan.
Menurut Analis dari Canalys, Sheng Win Chow, pengaruh konflik harga antara model lama dan baru serta kenaikan biaya dalam aktivitas penjualan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Salah satu cara yang ditempuh perusahaan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengonsolidasikan produk entry level untuk mencapai biaya yang lebih rendah dan memperjelas segmen pasar. Ini terbukti sukses seperti dalam kasus Oppo A3x yang memberikan satu model ponsel dengan penawaran yang menarik bagi konsumen.
Dalam daftar lima besar ponsel versi Canalys di Asia Tenggara, Oppo pun berhasil menempati posisi unggul dengan market share 21%, disusul oleh Samsung dan Transsion dengan masing-masing 16%, kemudian Xiaomi dengan 15%, dan terakhir Vivo dengan 10%.
Ketika HP China seperti Xiaomi, Samsung, dan Vivo berhasil menciptakan tren-tren di pasar Indonesia dan Asia Tenggara, Oppo mampu menunjukkan keunggulannya. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan asal China ini mampu bersaing dan bahkan mendominasi pasar smartphone, terutama di segmen entry level.
Oppo berhasil meraih posisi teratas dengan strategi pemasaran yang tepat dan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah ini.
Keberhasilan Oppo dalam merajai pasar smartphone di Indonesia, serta Asia Tenggara secara keseluruhan, menunjukkan bahwa persaingan di pasar smartphone terus berkembang, di mana hal ini dapat menjadi pelajaran bagi para pemain industri smartphone untuk terus berinovasi dalam produk dan strategi pemasaran.