WhatsApp Ubah Cara Main! Fitur Baru di Channel & Status Bikin Pengguna dan Pebisnis Makin Aktif
Tanggal: 19 Jun 2025 10:40 wib.
Aplikasi perpesanan populer WhatsApp kembali membuat gebrakan dengan merilis serangkaian fitur terbaru yang fokus pada tab Updates atau Pembaruan. Tab ini, yang selama ini menjadi rumah bagi fitur Status dan Channel, kini mendapatkan peningkatan signifikan guna mendukung pengalaman pengguna sekaligus memperluas peluang bagi pelaku bisnis digital.
Dalam sesi Media Roundtable, Nikila Srinivasan, selaku Wakil Presiden Manajemen Produk untuk Business Messaging Meta, menjelaskan bahwa tab Updates dirancang sebagai ruang terpisah dari percakapan pribadi atau grup. Tujuannya adalah menjadi wadah untuk eksplorasi fitur opsional seperti Channel dan Status yang semakin digemari pengguna global.
“Tab Pembaruan adalah tempat yang kami ciptakan untuk pengalaman yang lebih opsional. Ini bukan sekadar tambahan, tapi area eksplorasi yang terus berkembang dan sangat disukai pengguna,” ungkap Nikila.
1. Fitur Promosi Channel: Perluas Jangkauan Pengikut
Fitur baru pertama yang dirilis WhatsApp adalah promosi channel, memungkinkan pengguna menemukan kanal baru yang sesuai minat mereka melalui direktori khusus. Bagi admin channel, ini merupakan peluang emas karena mereka kini bisa secara aktif mempromosikan kanalnya agar menjangkau audiens yang lebih luas.
“Kami ingin mendukung admin kanal untuk meningkatkan distribusi konten dan mendapatkan pengikut baru. Promosi channel melalui direktori ini menjawab kebutuhan tersebut,” jelas Nikila.
Langkah ini tentu membuka potensi lebih besar bagi brand, influencer, maupun media untuk memperluas jangkauan mereka tanpa mengandalkan strategi pemasaran eksternal. Dengan integrasi langsung dalam aplikasi, kanal bisa ditemukan dengan lebih mudah oleh pengguna yang tertarik pada topik tertentu.
2. Channel Subscription: Konten Eksklusif dalam Genggaman
Fitur kedua yang menarik perhatian adalah berlangganan channel atau channel subscription. Pengguna bisa memilih untuk menjadi pelanggan dari kanal tertentu guna mendapatkan konten eksklusif atau informasi premium yang tidak tersedia bagi non-pelanggan.
Meskipun WhatsApp belum mengumumkan harga resmi atau mekanisme pembayaran secara detail, fitur ini menjanjikan nilai lebih bagi pengguna aktif dan kreator konten. Hal unik dari sistem ini adalah fleksibilitasnya—admin kanal diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri manfaat apa yang akan didapat pelanggan mereka.
“Konten eksklusif akan bergantung pada strategi tiap channel. Kami hanya menyediakan dukungan teknis, sisanya keputusan ada di tangan admin,” kata Nikila.
Sementara itu, backend analitik yang disediakan akan memungkinkan pemilik kanal mengetahui performa konten mereka secara mendalam, seperti tayangan, rasio klik-tayang, total pengikut, hingga biaya per akuisisi.
3. Ads in Status: Solusi Iklan Tanpa Ganggu Privasi
Fitur ketiga yang tak kalah penting adalah iklan di Status, yang kini resmi diuji coba secara terbatas, termasuk di Indonesia. Menjawab permintaan lama dari para pelaku usaha, WhatsApp akhirnya menghadirkan cara baru untuk menjangkau konsumen melalui tayangan iklan yang muncul di fitur Status.
“Banyak pelaku usaha memberi masukan bahwa mereka ingin menjangkau konsumen tanpa mengganggu ruang pribadi mereka. Status dan Channel menjadi solusi terbaik untuk hal ini,” jelas Nikila.
Berbeda dengan platform Meta lainnya seperti Facebook atau Instagram yang menampilkan iklan dalam feed atau story, pendekatan WhatsApp terbilang lebih hati-hati. Iklan akan muncul hanya di ruang publik seperti Status atau Channel, tanpa menyusup ke percakapan pribadi yang sifatnya sangat sensitif.
Privasi Tetap Jadi Prioritas Utama
Meskipun ada fitur iklan dan pelacakan interaksi pengguna di tab Updates, Nikila menegaskan bahwa enkripsi end-to-end tetap menjadi fondasi utama WhatsApp. Artinya, tidak ada pihak ketiga, bahkan WhatsApp sendiri, yang dapat mengakses isi chat, panggilan, maupun status pengguna.
Data yang digunakan untuk menayangkan iklan bersifat dasar, seperti lokasi umum (negara atau kota), bahasa perangkat, serta aktivitas ringan seperti kanal yang diikuti. Ini menjadi jaminan bahwa privasi pengguna tetap dijaga, sekaligus memungkinkan bisnis menjangkau konsumen secara lebih relevan.
“Tujuan dari iklan di Status ini bukan hanya monetisasi, tapi juga membuka akses pengguna untuk menemukan bisnis-bisnis baru yang relevan dengan kebutuhan mereka,” tambahnya.
Masa Depan WhatsApp: Dari Aplikasi Chat ke Ekosistem Informasi dan Bisnis
Perubahan dan penambahan fitur di tab Updates menandai arah baru WhatsApp sebagai lebih dari sekadar platform komunikasi. Kini, WhatsApp perlahan menjelma menjadi ekosistem digital yang menyatukan komunikasi, informasi, konten eksklusif, dan peluang bisnis dalam satu aplikasi.
Bagi pengguna biasa, ini adalah peluang untuk mengikuti kanal favorit, mendapatkan konten pilihan, dan tetap terhubung tanpa harus keluar dari WhatsApp. Sementara bagi pelaku usaha, kreator konten, dan brand, fitur ini adalah gerbang baru menuju interaksi langsung dengan audiens yang lebih loyal dan tertarget.
Langkah ini juga mencerminkan komitmen Meta dalam menghadirkan inovasi berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan pengguna. WhatsApp tetap memegang teguh prinsip keamanan dan kenyamanan, namun tetap adaptif terhadap kebutuhan pasar digital yang semakin dinamis.