Sumber foto: iStock

Waspada Vishing! Modus Penipuan M-Banking yang Mengintai Korban Baru

Tanggal: 1 Mar 2025 17:57 wib.
Penipuan di dunia maya, terutama yang menyasar layanan perbankan mobile (M-banking), semakin marak belakangan ini. Salah satu metode yang sering digunakan oleh para pelaku kejahatan adalah vishing, atau phishing melalui suara. Para penipu yang terampil ini berusaha mengelabui korban untuk menyerahkan informasi penting dan akses ke akun mereka secara sukarela, tanpa disadari.

Vishing biasanya melibatkan panggilan telepon yang tampak wajar di permukaan namun penuh jebakan. Seringkali, mereka akan meminta korban untuk mengklik tautan tertentu atau mengunduh file yang tampaknya tidak berbahaya. Padahal, tautan dan file tersebut bisa berisi malware yang merusak perangkat dan mengancam data pribadi pengguna.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang bisa Anda kenali untuk menghindari penipuan ini:

1. Mengaku dari Pemerintah atau Perusahaan Terkenal  

   Salah satu trik paling umum yang digunakan oleh penipu adalah mengaku sebagai pihak dari lembaga pemerintah atau perusahaan besar yang memiliki reputasi baik. Mereka akan mencoba membangun kepercayaan dengan intimidasi, seolah-olah mereka memiliki otoritas untuk meminta informasi pribadi Anda.

2. Menawarkan Kesepakatan atau Hadiah yang Terlalu Bagus untuk Jadi Kenyataan  

   Penipu sering kali menawarkan hadiah tidak terduga atau kesepakatan luar biasa, seperti diskon besar atau hadiah gratis. Jangan tergoda oleh penawaran yang terlalu menggiurkan, karena ini sering kali merupakan taktik untuk menipu Anda.

3. Tidak Menyebutkan Nama Anda  

   Jika Anda menerima panggilan dari seseorang yang tidak mengetahui nama Anda, itu adalah tanda-tanda bahaya. Petugas resmi biasanya akan mengetahui dan menyebutkan nama yang mereka hubungi. Hati-hati dengan inisial atau sapaan umum yang digunakan oleh penelepon.

4. Mengancam Terkait Utang yang Belum Dibayar  

   Metode intimidasi juga sering diterapkan oleh penipu ketika mereka mengklaim bahwa Anda memiliki utang yang belum dibayar. Mereka mengancam dengan denda atau hukuman penjara. Jika Anda ragu akan informasi yang mereka sampaikan, segeralah menghentikan pembicaraan dan hubungi lembaga resmi untuk memverifikasi kebenarannya.

5. Permintaan Informasi Sensitif  

   Para pelaku penipuan biasanya akan meminta informasi sangat pribadi seperti nomor KTP, data perbankan, atau informasi kartu kredit. Sering kali mereka berusaha meyakinkan korban bahwa informasi tersebut diperlukan untuk keperluan tertentu. Ingat, jangan sekali-kali memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal, terutama melalui telepon.

6. Mengklaim Perangkat Terinfeksi Malware  

   Jika seseorang memberitahu Anda bahwa perangkat Anda terinfeksi virus atau malware, waspadalah. Penipu sering menggunakan taktik ini untuk memanipulasi Anda agar menginstal software jahat dari jarak jauh, seperti AnyDesk atau TeamViewer. Jika Anda tidak melakukan permintaan apa pun, abaikan klaim semacam ini.

7. Meminta Data Pribadi yang Seharusnya Sudah Diketahui  

   Kadang-kadang, penipu berusaha mendapatkan informasi yang seharusnya sudah diketahui oleh lembaga resmi, seperti nomor rekening atau data pribadi lainnya. Mereka akan menekankan "verifikasi" untuk mengelabui Anda agar percaya. Jangan pernah memberikan informasi apapun jika ada keraguan.

8. Ada Jeda Saat Menjawab Telepon  

   Perhatikan jeda saat menjawab telepon. Seringkali penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang membuat mereka membutuhkan waktu untuk menghubungkan Anda dengan agen mereka. Jika Anda merasakan adanya jeda yang mencurigakan, berhati-hatilah karena itu bisa jadi tanda bahwa Anda sedang berbicara dengan penipu.

Tidak hanya itu, penting untuk menyadari bahwa penipu semakin canggih dalam menjalankan aksinya. Informasi yang beredar di media sosial atau publik sering kali dipanfaatkan untuk membuat penipuan semakin meyakinkan. Misalnya, mereka dapat menggunakan nama teman atau kerabat yang sudah Anda kenal untuk menciptakan rasa percaya. 

Salah satu langkah proteksi yang dapat Anda lakukan adalah melakukan verifikasi sebelum mengambil tindakan lanjut, terutama ketika berhubungan dengan informasi keuangan atau data pribadi Anda. Selalu periksa kembali dan pastikan bahwa Anda tidak terjebak dalam jebakan penipuan yang semakin beragam dan kompleks.

Penipuan berkaitan dengan M-banking ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat menimbulkan dampak emosional yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, kesadaran dan pemahaman tentang ciri-ciri penipuan ini sangat penting bagi semua pengguna layanan perbankan modern.

Hati-hati saat menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal, selalu skeptis terhadap tawaran yang terlalu bagus, dan waspadai cara berbicara yang tidak biasa. Dengan mengetahui ciri-ciri penipuan ini, Anda dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar dari risiko kehilangan informasi penting dan kerugian finansial akibat tindakan kriminal yang ada.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved