Waspada Penipuan Telegram Premium Palsu! Lindungi Akun Anda dengan Langkah Sederhana Ini
Tanggal: 9 Jan 2025 19:15 wib.
Telegram telah menjadi modus baru bagi para penipu online untuk melakukan aksinya. Mereka menggunakan Telegram Premium palsu untuk merampas informasi akun korban.
Laporan Kaspersky mencatat berbagai modus penipuan yang terkait dengan Telegram Premium. Pakar keamanan perusahaan, Olga Svistunova, menjelaskan bahwa penipuan ini dilakukan secara global dengan menggunakan beberapa bahasa tertentu.
Menurut Olga Svistunova, Skema phishing yang memanfaatkan topik Telegram Premium telah diamati dalam beberapa bahasa, yang menunjukkan bahwa para pelaku beroperasi secara global.
Bahkan jika penipuan ini belum mencapai wilayah tertentu, ada kemungkinan bahwa mereka akan akhirnya bisa sampai ke sana, seperti yang dikutip dalam keterangan resmi pada Kamis (9/1/2025).
Hal ini menunjukkan bahwa penipuan Telegram palsu telah menjadi permasalahan global yang mungkin akan terus berkembang di masa mendatang.
Salah satu modus penipuan yang digunakan adalah dengan mengirimkan pesan palsu yang seolah-olah berasal dari kontak di dalam akun Telegram korban. Ada kemungkinan bahwa akun Telegram tersebut telah disusupi sebelumnya oleh pelaku kejahatan.
Pesan tersebut berisi tawaran langganan Telegram Premium, dan biasanya menyertakan link phishing yang meminta korban untuk masuk ke akun Telegram.
Ketika korban memindai kode atau memasukkan kredensial, hal ini memberi kesempatan bagi penipu untuk masuk ke akun korban dan mengakses informasi login, password, serta autentikasi akun.
Modus lainnya adalah dengan mengirimkan link palsu melalui email kepada korban. Tawaran yang diberikan tetap sama, yaitu mendapatkan langganan Telegram Premium, namun korban diminta untuk melakukan sejumlah langkah dengan masuk ke situs palsu yang sebenarnya merupakan web phishing.
Svistunova menegaskan betapa pentingnya untuk tetap waspada dan skeptis terhadap penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, terutama selama musim liburan.
Selain itu, ia juga menyarankan agar pengguna Telegram memastikan pengaturan keamanan dan privasi akun mereka tetap terjaga, serta memiliki solusi keamanan yang kuat pada perangkat mereka.
Kaspersky juga berbagi tips untuk menghindari modus penipuan Telegram palsu. Beberapa langkah yang dapat diikuti antara lain:
1. Periksa ulang link yang diterima, termasuk alamat yang disematkan pada hyperlink.
2. Verifikasi link dari kontak sebelum mengkliknya.
3. Berlangganan layanan melalui kanal resmi untuk memastikan keamanan.
4. Aktifkan autentikasi dua faktor untuk melindungi akun dari akses oleh orang yang tidak dikenal.
5. Memahami metode yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk dapat mengantisipasi serangan.
6. Gunakan aplikasi resmi Telegram dari sumber yang terpercaya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengguna Telegram dapat lebih waspada dan mampu menghindari jebakan dari modus penipuan Telegram palsu. Tetap memperbarui pengetahuan tentang keamanan digital juga sangat penting agar dapat melindungi diri dari ancaman-ancaman baru yang mungkin muncul di masa mendatang.