Waspada! Modus Penipuan Baru Pakai BTS Palsu, Begini Cara Menghindarinya
Tanggal: 8 Mar 2025 15:01 wib.
Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di Indonesia dikejutkan oleh kemunculan praktik penipuan yang memanfaatkan perangkat Base Transceiver Station (BTS) palsu. Penipuan ini menyasar nasabah perbankan di seluruh negeri dan menggunakan teknologi canggih yang sangat sulit dikenali oleh korban. Modus operandi ini tentu saja sangat merugikan, karena melalui metode ini, penipu dapat menguras rekening nasabah dengan mudah.
Para pelaku kejahatan ini menggunakan perangkat BTS palsu untuk mengirimkan pesan SMS yang berisi One Time Password (OTP). Pengiriman sms ini ditujukan kepada calon korbannya dan dapat dengan mudah ditangkap oleh alat yang mereka miliki. Setelah menerima SMS OTP tersebut, para penipu akan melakukan pengeditan pada isi pesan, sehingga seolah-olah berasal dari bank resmi. Tindakan ini membuat para nasabah terjebak dan tidak menyadari bahwa mereka sedang berhadapan dengan penipuan.
Pakar Keamanan Siber, Pratama Persadha, menjelaskan bahwa sulit untuk membedakan apakah SMS yang diterima itu sah atau hasil penipuan. "Enggak ada, sama persis," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia pada hari Kamis, 6 Maret 2025. Menurut Pratama, para penipu telah menggunakan format yang sama, yang membuat SMS yang dikirimkan tidak dapat dibedakan dari yang asli. Mereka memanfaatkan teknologi SMS blaster untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka.
Dalam menjalankan modus operandi ini, penipu juga berhasil menciptakan mini BTS yang portable, yang dapat dengan mudah dibawa menggunakan ransel atau disimpan di dalam mobil. Ini membuat mereka lebih mobile dan sulit untuk terlacak. Dengan teknologi ini, semua ponsel yang berada di sekitar BTS palsu tersebut akan otomatis terhubung. Ketika sinyal BTS palsu lebih kuat daripada BTS resmi, ponsel akan memilih untuk terkoneksi ke sinyal yang lebih kuat tersebut. Ini adalah teknik yang sangat canggih dan menambah tingkat risiko bagi nasabah.
Pihak berwenang telah memberikan beberapa langkah untuk menghindari menjadi korban penipuan menggunakan SMS yang dikirim melalui perangkat BTS palsu. Salah satu rekomendasi paling utama adalah tidak menekan tautan atau link apapun yang terkandung dalam SMS yang diterima. Ini adalah langkah pertama yang sangat penting untuk melindungi diri Anda dari tindakan yang merugikan, karena banyak link yang menyembunyikan malware atau website ilegal yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi.
Selain itu, Pratama juga mengingatkan agar tidak mudah terpengaruh oleh penawaran yang terlalu menggiurkan. Banyak tawaran yang tampaknya menguntungkan di dalam SMS adalah tipu daya untuk menarik perhatian dan mengalihkan perhatian Anda dari risiko yang lebih besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu melakukan pengecekan tentang informasi yang diterima. Pastikan untuk melakukan validasi dari sumber resmi sebelum bertindak lebih lanjut.
Dia menekankan pentingnya untuk "Enggak usah ngeklik apapun yang dikirimkan via SMS. Enggak usah percaya tawaran-tawaran yang menggiurkan dan bombastis. Harus cek dan ricek informasi yang didapatkan," tegas Pratama dalam penjelasannya.
Praktik penipuan ini bukanlah hal baru, namun dengan kemajuan teknologi dan inovasi yang terus berkembang, modus operandi mereka semakin canggih dan sulit dideteksi. Penipuan melalui SMS dengan menggunakan BTS palsu ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana teknologi bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk lebih menjaga keamanan, nasabah diimbau untuk rajin melakukan update terkait keamanan dari bank mereka. Banyak bank yang kini menawarkan berbagai pelatihan dan seminar tentang keamanan digital, yang dapat membantu nasabah untuk lebih memahami bagaimana melindungi diri mereka sendiri dari serangan siber. Selain itu, menyadari ciri-ciri SMS penipuan atau modus penipuan online dapat membantu nasabah menjadi lebih waspada.
Sebagai pengguna, Anda juga harus memperhatikan privasi data pribadi Anda. Informasikan kepada orang-orang terdekat Anda tentang risiko ini untuk meningkatkan kewaspadaan di kalangan komunitas Anda. Membuat grup diskusi di antara teman atau keluarga tentang cara melindungi diri dari penipuan ini bisa menjadi langkah yang bijak.
Tidak hanya itu, penting juga untuk menjaga kebersihan perangkat Anda. Pastikan aplikasi yang diinstal di ponsel adalah aplikasi resmi dan terlahir dari sumber yang terpercaya. Selalu perbarui sistem operasi agar mendapatkan perlindungan terbaru dari ancaman yang mungkin muncul.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, kesadaran dan edukasi menjadi langkah pertama yang sangat signifikan dalam menjaga diri dari risiko penipuan yang semakin bervariasi dan kompleks.