Sumber foto: Google

Waspada! Ini 7 Modus Penipuan WhatsApp yang Sering Mengincar Pengguna

Tanggal: 18 Mei 2025 18:22 wib.
Tampang.com | WhatsApp telah menjadi aplikasi pesan instan yang nyaris wajib dimiliki semua pengguna smartphone. Namun, di balik kemudahannya, aplikasi ini juga menjadi lahan subur bagi pelaku kejahatan digital. Penipuan lewat WhatsApp kini makin canggih dan sulit dibedakan dari percakapan biasa, sehingga banyak orang terjebak karena lengah.

Dari modus hadiah palsu hingga link undangan pernikahan berisi malware, berikut tujuh jenis penipuan yang sering beredar di WhatsApp dan wajib Anda waspadai:


1. Penipuan Grup WhatsApp Mengatasnamakan Shopee

Pelaku membuat grup WhatsApp palsu dengan logo dan nama menyerupai Shopee, lalu mengundang anggota secara acak. Mereka mengklaim sebagai admin resmi dan menawarkan pekerjaan atau hadiah dengan komisi tinggi. Setelah korban terperdaya, pelaku meminta data pribadi atau menyuruh mengunduh aplikasi berbahaya untuk mencuri informasi rekening.


2. Link Undangan Pernikahan Palsu

Modus ini menyebarkan link yang diklaim sebagai undangan digital, namun sebenarnya berisi file APK berbahaya. Jika diinstal, aplikasi ini bisa menyusup ke sistem ponsel, mencuri SMS, kode OTP, bahkan mengakses data perbankan. Jangan pernah mengunduh file dari link tak dikenal, meski terlihat “pribadi”.


3. Tagihan BPJS Kesehatan Palsu

Penipu mengirim pesan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan, menyertakan tagihan palsu dan link pembayaran. Link tersebut mengarah ke file APK berbahaya yang memungkinkan pelaku mencuri data akun dan bahkan membobol rekening korban. Waspadai tagihan yang tiba-tiba datang, dan selalu verifikasi lewat kanal resmi.


4. Penipuan Kode Verifikasi WhatsApp

Pelaku menyamar sebagai teman atau bahkan pihak resmi WhatsApp, lalu meminta kode verifikasi (OTP) 6 digit. Jika Anda menyerahkannya, akun WhatsApp Anda bisa langsung diambil alih. Pelaku lalu menggunakannya untuk menipu kontak Anda. Ingat: jangan pernah bagikan kode OTP ke siapa pun.


5. Modus Donasi atau Amal Palsu

Dengan memanfaatkan empati korban, penipu menyebar ajakan berdonasi untuk bencana atau kegiatan kemanusiaan. Namun, rekening yang digunakan ternyata milik pribadi. Untuk menghindarinya, sumbang hanya melalui organisasi yang jelas kredibilitasnya dan memiliki kanal resmi.


6. Undian atau Hadiah Fiktif

Pesan seperti “Selamat Anda Menang!” seringkali menjadi jebakan klasik yang masih ampuh menipu. Korban diminta mengisi data pribadi atau membayar biaya klaim hadiah. Padahal, tidak pernah ada undian yang diikuti. Jangan tergiur hadiah instan, apalagi jika Anda diminta mengirim uang terlebih dulu.


7. Grup WhatsApp Mencurigakan

Tanpa sadar, Anda bisa dimasukkan ke grup WhatsApp yang tampak resmi, lengkap dengan logo perusahaan. Pelaku akan menawarkan hadiah atau pekerjaan dengan imbalan tinggi. Jika Anda menerima pesan dari grup tak dikenal yang terdengar terlalu “baik untuk jadi kenyataan”, segera keluar dan laporkan grup tersebut.


Tips Agar Terhindar dari Penipuan WhatsApp:



Jangan klik sembarang link, terutama dari nomor tak dikenal.


Aktifkan verifikasi dua langkah di WhatsApp sebagai lapisan keamanan tambahan.


Blokir dan laporkan pengirim mencurigakan langsung dari aplikasi.


Jangan bagikan kode OTP kepada siapa pun, bahkan orang yang mengaku teman.


Selalu cek kebenaran informasi sebelum bertindak atau membalas.


Keluar dari grup mencurigakan dan hindari memberikan data pribadi di dalamnya.

Copyright © Tampang.com
All rights reserved