Sumber foto: iStock

Waspada! 6 Cara Penyadapan WhatsApp yang Bisa Dilakukan Tanpa Kamu Sadari

Tanggal: 25 Mei 2025 01:05 wib.
Penyadapan WhatsApp bukanlah hal asing dalam dunia digital saat ini. Banyak kasus dilaporkan di mana akun WhatsApp tiba-tiba dikuasai oleh orang asing, meninggalkan pengguna kebingungan dan khawatir soal privasi mereka. Meskipun WhatsApp menggunakan teknologi enkripsi end-to-end yang seharusnya menjaga isi percakapan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima, kenyataannya masih ada celah keamanan yang dapat dimanfaatkan untuk menyadap.

Enkripsi end-to-end memang dirancang untuk melindungi pesan agar tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga, termasuk WhatsApp sendiri. Namun, ancaman tidak selalu datang dari celah enkripsi, melainkan dari metode lain yang lebih sederhana namun efektif jika pelaku memiliki akses tertentu. Berikut ini beberapa cara penyadapan WhatsApp yang sering digunakan, yang bahkan mungkin terjadi tanpa disadari oleh pemilik akun.

1. Penyadapan Melalui WhatsApp Web
WhatsApp Web adalah fitur resmi yang memungkinkan pengguna membuka WhatsApp melalui browser di komputer. Namun, fitur ini bisa menjadi pintu masuk bagi pelaku jika mereka berhasil mendapatkan akses ke ponsel korban untuk memindai kode QR WhatsApp Web. Setelah itu, pelaku bisa membaca pesan secara real-time dan melakukan aktivitas seolah-olah menggunakan akun korban. Karena pengguna biasanya jarang memeriksa perangkat yang terhubung di WhatsApp Web, ini menjadi metode penyadapan yang sering terabaikan.

2. Mengambil Alih Nomor Ponsel
Cara lain yang kerap digunakan adalah mengambil alih nomor ponsel korban. Metode ini dikenal sebagai SIM swapping atau pembajakan nomor. Pelaku akan mencoba mendapatkan kode verifikasi yang dikirim WhatsApp ke nomor ponsel melalui SMS atau panggilan. Setelah menguasai kode ini, pelaku bisa login ke WhatsApp korban di perangkat lain dan mengakses seluruh isi percakapan, kontak, bahkan grup yang diikuti. Pengguna harus ekstra waspada agar nomor ponsel mereka tidak jatuh ke tangan yang salah.

3. Penggunaan Spyware
Spyware adalah perangkat lunak mata-mata yang dapat dipasang diam-diam di ponsel korban. Dengan spyware, pelaku bisa mendapatkan akses menyeluruh ke data ponsel, termasuk isi pesan WhatsApp. Spyware mampu merekam pesan yang dikirim dan diterima, melihat kontak, bahkan melacak lokasi pengguna. Biasanya spyware ini disebarkan melalui tautan berbahaya, aplikasi ilegal, atau pesan phishing yang menipu pengguna agar menginstalnya. Kehadiran spyware di perangkat sangat berbahaya karena sulit terdeteksi tanpa aplikasi keamanan yang canggih.

4. Backup Chat Tanpa Enkripsi
WhatsApp memungkinkan pengguna melakukan pencadangan chat ke layanan cloud seperti Google Drive atau iCloud. Namun, jika backup tersebut dilakukan tanpa enkripsi tambahan, data chat yang tersimpan di cloud bisa menjadi sasaran peretas. Pelaku yang memiliki akses ke akun cloud korban dapat membuka file backup tersebut dan membaca seluruh isi percakapan. Ini menunjukkan bahwa meskipun chat di WhatsApp sudah terenkripsi, keamanan backup cloud perlu diperhatikan agar data tidak bocor.

5. Fitur Quote Palsu untuk Manipulasi Percakapan
Fitur Quote di WhatsApp memungkinkan pengguna mengutip pesan lawan bicara saat membalas chat, untuk memperjelas konteks percakapan. Namun, fitur ini bisa disalahgunakan oleh peretas yang memalsukan kutipan tersebut. Dengan teknik ini, pelaku dapat membuat pesan palsu yang tampak seperti balasan terhadap pesan asli korban, sehingga memanipulasi isi percakapan. Hal ini berpotensi menimbulkan salah paham atau bahkan penipuan berbasis chat WhatsApp.

6. Ancaman Melalui Panggilan WhatsApp
Meski terdengar tidak biasa, panggilan WhatsApp juga dapat menjadi medium risiko privasi. Ketika seseorang menerima panggilan dari nomor tak dikenal, alamat IP pengguna sebenarnya dapat terlihat oleh penelepon. Ini membuka peluang pelacakan dan potensi serangan lain yang memanfaatkan informasi IP tersebut. Oleh karena itu, pengguna disarankan berhati-hati menerima panggilan dari nomor asing dan menggunakan fitur privasi untuk membatasi akses informasi.


Tips Perlindungan dari Penyadapan WhatsApp
Menghadapi ancaman ini, pengguna WhatsApp sebaiknya menerapkan beberapa langkah keamanan. Pertama, selalu pastikan aplikasi WhatsApp diperbarui ke versi terbaru karena biasanya pembaruan membawa perbaikan keamanan. Kedua, jangan sembarangan membuka tautan atau menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya untuk menghindari spyware. Ketiga, aktifkan verifikasi dua langkah di WhatsApp agar kode keamanan ekstra diperlukan saat login. Keempat, secara rutin periksa perangkat yang terhubung di WhatsApp Web dan keluarkan sesi yang mencurigakan. Terakhir, selalu lindungi akun cloud dengan kata sandi kuat dan aktifkan enkripsi jika tersedia.

Kesadaran dan edukasi mengenai cara penyadapan ini sangat penting agar pengguna tidak menjadi korban. Meski WhatsApp sudah menggunakan teknologi enkripsi canggih, keamanan tetap bergantung pada perilaku pengguna dalam menjaga data pribadi dan perangkat mereka. Jadi, jangan lengah, periksa keamanan akun WhatsApp Anda secara berkala, dan jangan biarkan informasi pribadi mudah diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved