Sumber foto: Unsplash

Warga RI Mulai Khawatir Beli Smartphone, Orang China Malah Semangat Karena Hal Ini

Tanggal: 27 Jun 2024 19:27 wib.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat Indonesia terkait kenaikan harga smartphone. Menurut hasil riset Reasense, sebuah divisi riset dari SEQARA Communications, sekitar 78,6% responden riset mengaku khawatir dengan kemungkinan kenaikan harga smartphone saat ini.

Aryo Meidianto, seorang Analis Pasar Smartphone & Senior Consultant di SEQARA Communications, menyampaikan bahwa, "Harga smartphone berpotensi meningkat dalam beberapa bulan kedepan seiring dengan kenaikan biaya komponen impor dan logistik." Ia juga menambahkan bahwa smartphone yang sudah dirilis mungkin tidak akan mengalami kenaikan harga, namun akan ada kemungkinan lonjakan harga untuk perangkat yang akan diluncurkan di masa depan.

Situasi yang berbeda justru terlihat di China, dimana penjualan smartphone meningkat pesat. Laporan dari firma riset Counterpoint menunjukkan bahwa penjualan smartphone di negara tersebut naik sebesar 6,8% dalam periode 20 Mei-16 Juni 2024, yang bertepatan dengan festival belanja 618. Data dari Counterpoint juga menunjukkan bahwa Huawei memimpin pasar dengan penjualan yang meningkat sebesar 42,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penjualan Huawei didorong oleh permintaan akan produk 5G terbaru, dan diprediksi akan terus meningkat. Tak hanya Huawei, penjualan merek lain seperti Xiaomi juga tumbuh hampir 12,6%, sementara Apple, yang dalam beberapa kuartal terakhir mengalami tekanan di pasar China, juga mencatat kenaikan penjualan sebesar 2,7%.

Berdasarkan laporan Counterpoint sebelumnya, Huawei semakin diminati berkat kepopuleran seri Mate 60 Pro. Pada kuartal pertama 2024, Huawei bahkan berhasil mencatat pertumbuhan profit hingga mencapai 564%. Bahkan, HarmonyOS, sistem operasi milik Huawei, berhasil mengalahkan pangsa pasar iOS di China pada periode Januari-Maret 2024.

Huawei juga tengah merancang strategi untuk menyaingi popularitas iPhone buatan Apple di China. Setelah sukses merilis seri Mate 60 yang berhasil mengungguli penjualan iPhone, kini Huawei mengancam kedudukan sistem operasi iOS dan Android di China. Dilansir dari Bloomberg dan Yahoo Finance, Huawei berencana untuk menurunkan harga aplikasi berbayar (in-app purchases) pada sistem operasi HarmonyOS-nya.

Melalui tindakan ini, Huawei menunjukkan keyakinan dalam persaingan dengan sistem operasi iOS milik Apple serta Android milik Google. Huawei berencana untuk menetapkan harga komisi di bawah standar 30% yang diberlakukan oleh Apple dan Google untuk pembayaran melalui toko aplikasi mereka.

Hingga saat ini, Huawei masih membebaskan biaya aplikasi di HarmonyOS untuk meningkatkan minat para pengembang dan penerbit dalam menggunakan platformnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemasaran strategis dari Huawei telah berhasil menarik minat konsumen yang menyebabkan peningkatan penjualan smartphone diChina.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved