Sumber foto: Google

Trump Mobile Resmi Meluncur: Apakah Ini Awal Perang Baru dengan Apple?

Tanggal: 19 Jun 2025 10:45 wib.
Donald Trump kembali menarik perhatian publik, kali ini bukan karena kebijakan atau pernyataannya yang kontroversial, melainkan karena ekspansi bisnisnya ke ranah teknologi. Melalui perusahaannya, Trump Organization, mantan Presiden Amerika Serikat ini meluncurkan layanan telekomunikasi dan perangkat pintar bernama Trump Mobile, lengkap dengan peluncuran smartphone seharga US$499 atau sekitar Rp8,1 juta.

Langkah ini tentu bukan sekadar ekspansi bisnis biasa. Peluncuran Trump Mobile berlangsung tidak lama setelah Trump secara terbuka mendesak perusahaan teknologi raksasa asal Amerika, Apple, untuk mulai memproduksi iPhone langsung di dalam negeri. Ia bahkan mengancam akan mengenakan tarif 25% untuk setiap iPhone yang dijual di AS tetapi masih diproduksi di luar negeri, khususnya di Tiongkok.

Smartphone Buatan AS di Tengah Tekanan Perang Dagang

Trump Mobile diklaim sebagai perangkat yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi di Amerika Serikat, termasuk pusat layanan pelanggan dan fasilitas produksinya. Informasi tersebut disampaikan melalui laporan Reuters pada Selasa (17/6/2025). Dengan pendekatan ini, Trump Mobile tak hanya menjadi simbol nasionalisme ekonomi, tetapi juga sebuah pernyataan keras terhadap dominasi manufaktur Tiongkok dalam pasar teknologi global.

Para pengamat melihat peluncuran ini bukan hanya sebagai langkah bisnis, melainkan strategi politis dan ekonomis untuk menekan Apple agar segera memindahkan jalur produksi mereka dari luar negeri kembali ke AS. Dalam pandangan Brian Mulberry, manajer portofolio dari Zacks Investment Management, “Trump ingin memberi tekanan kepada Apple. Ini adalah bentuk nyata dari persaingan harga dan kebijakan.”

Peluang di Tengah Harga Tinggi Apple dan Samsung

Dari sisi strategi pasar, Trump Mobile menyasar celah yang selama ini menjadi keluhan konsumen: harga perangkat flagship yang terlalu tinggi. Baik Apple maupun Samsung seringkali memasarkan produk dengan harga di atas US$1000. Trump Mobile, dengan harga separuhnya, mencoba menawarkan fitur dan performa yang sebanding dengan harga lebih terjangkau.

“Dengan harga yang kompetitif, Trump Mobile bisa menarik perhatian konsumen yang selama ini merasa keberatan membeli ponsel flagship dari merek besar,” lanjut Mulberry. Ia juga menambahkan bahwa merek Trump, meskipun kontroversial, tetap memiliki daya tarik tersendiri yang bisa memberi keuntungan branding bagi produk baru ini.

Namun, Mulberry juga mengingatkan bahwa Trump Mobile akan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Pasar smartphone saat ini sudah sangat padat dan kompetitif, dan keberhasilan suatu produk tidak hanya bergantung pada nama besar, tapi juga kualitas dan inovasi nyata.

Efek Ganda: Politik, Bisnis, dan Nasionalisme Teknologi

Kemunculan Trump Mobile tidak bisa dilepaskan dari konteks politik dan ekonomi yang lebih luas. Selain menyasar keuntungan finansial, peluncuran ini juga tampak menyelipkan pesan politik yang kuat: kemandirian teknologi Amerika.

Trump selama ini dikenal dengan kebijakannya yang proteksionis, termasuk kebijakan tarif terhadap produk-produk luar negeri, terutama dari Tiongkok. Oleh karena itu, peluncuran smartphone yang dibuat di dalam negeri menjadi alat untuk menegaskan visinya tentang “Amerika Lebih Dulu” dalam sektor industri teknologi.

Bukan hal baru bagi Trump memanfaatkan posisinya sebagai tokoh publik untuk mendongkrak lini bisnisnya. Namun, terjun ke sektor smartphone adalah langkah berani yang akan membawanya berhadapan langsung dengan raksasa seperti Apple, Samsung, dan Google.

Sanggahan: Apakah Trump Mobile Benar-Benar Ancaman Baru?

Meski potensinya besar, beberapa analis tetap bersikap skeptis. David Wagner, kepala bagian ekuitas di Aptus Capital Advisors, menyebut bahwa keberadaan Trump Mobile belum tentu akan membawa dampak signifikan bagi industri telekomunikasi.

Menurutnya, pemain besar di sektor ini sudah memiliki ekosistem yang sangat matang, termasuk kontrak jangka panjang, infrastruktur luas, dan loyalitas konsumen yang kuat. Ia menggarisbawahi bahwa tantangan utama bukan hanya pada penjualan perangkat, tetapi juga kemampuan untuk menyediakan layanan jaringan yang stabil dan andal.

“Yang paling penting dalam sektor ini bukan hanya harga atau merek, tapi konsistensi jaringan dan pelayanan purnajual. Tanpa itu, sulit bersaing dengan pemain lama,” ujar Wagner.

Hal ini menunjukkan bahwa Trump Mobile harus bekerja ekstra keras tidak hanya dalam membangun merek dan menjual perangkat, tetapi juga membangun infrastruktur dan jaringan layanan yang mumpuni.

Akankah Trump Mobile Bertahan atau Sekadar Manuver Politik?

Pertanyaan terbesar saat ini adalah apakah Trump Mobile dapat bertahan dalam jangka panjang atau hanya akan menjadi fenomena sesaat. Dengan nama besar di baliknya dan momentum geopolitik yang sedang memanas, Trump Mobile punya modal awal yang kuat. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuan untuk bersaing secara kualitas, layanan, dan inovasi.

Peluncuran ini juga memberi sinyal bahwa Trump tak hanya ingin kembali ke Gedung Putih, tapi juga ingin menancapkan pengaruhnya lebih dalam di dunia bisnis teknologi. Apakah ini akan berhasil atau justru jadi bumerang politik dan ekonomi, masih menjadi tanda tanya besar.

Yang pasti, industri smartphone kini memiliki pemain baru dengan gaya yang tak kalah heboh dari produknya. Dunia kini menanti, apakah Trump Mobile akan menjadi disruptor sejati atau hanya sekadar alat kampanye yang berlalu begitu saja.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved