Trump Mengungkapkan Rencana Apple untuk Pindah Pabrik ke AS
Tanggal: 23 Feb 2025 17:47 wib.
Tampang.com | Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa Apple, raksasa teknologi asal Cupertino, California, merencanakan untuk memindahkan sebagian dari proses produksinya dari Meksiko ke AS. Informasi ini disampaikan Trump kepada para gubernur dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih, menggambarkan interaksinya dengan CEO Apple, Tim Cook, yang kembali menekankan pentingnya membangun basis produksi di dalam negeri.
Trump menyebutkan bahwa Cook akan menutup dua pabrik yang ada di Meksiko dan menyalurkan produksinya ke fasilitas baru di Amerika. Selain itu, Trump juga menambahkan bahwa Apple berkomitmen untuk berinvestasi di AS dengan jumlah yang mencapai ratusan juta dolar. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis oleh Apple untuk menghadapi potensi dampak dari tarif tinggi yang dikenakan pada produk-produk yang diimpor dari China.
Kendati Trump tidak merinci pabrik mana yang akan ditutup, spekulasi beralih kepada mitra produksi Apple, Foxconn Technology Group, yang memiliki kehadiran manufaktur yang signifikan di Meksiko. Foxconn, yang dikenal luas sebagai salah satu pemasok utama Apple, berencana untuk memperluas operasionalnya di Meksiko sebelum adanya perkembangan terbaru ini. Sementara itu, sebagian besar produksi Apple di Asia terpusat di Tiongkok yang merupakan basis utama produksi beberapa model iPhone.
Langkah ini tentunya menjadi sangat menarik untuk diikuti, mengingat bahwa Foxconn selama ini telah berperan besar dalam memenuhi permintaan global Apple. Pada saat yang sama, Apple dianggap telah mempertimbangkan untuk memindahkan pemasoknya dari Meksiko agar lebih efisien dalam menghadapi tekanan perang dagang yang sedang berkecamuk antara AS dan China.
Dalam konteks ini, keputusan untuk membawa beberapa jalur produksi kembali ke AS juga bertujuan untuk menciptakan ketahanan dan mendiversifikasi rantai pasokan. Tim Cook juga dikenal sebagai sosok yang strategis dalam membangun hubungan yang baik dengan pemerintahan, bahkan menghadiri pelantikan Trump pada bulan lalu dan melakukan kunjungan ke Mar-a-Lago, kediaman Trump di Florida. Ini menunjukkan bahwa hubungan antara Apple dan pemerintahan AS sangat penting dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Sering kali, keberadaan Apple di Meksiko tidak sekuat operasionalnya di Asia. Meskipun Apple menggunakan beberapa pemasok lokal untuk komponen tertentu, seperti Molex LLC dan Yageo Corp, sebagian besar komponennya masih diproduksi di Asia.
Dalam upaya untuk lebih meningkatkan basis produksinya di dalam negeri, Apple telah menjalin kemitraan dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company untuk mendirikan pabrik di Arizona guna memproduksi chip yang diperlukan.
Sementara itu, Trump menyiratkan bahwa pentingnya keberadaan Apple di pasar AS tidak hanya terletak pada dampak ekonomi, tetapi juga dalam konteks persaingan global dengan negara-negara lain, seperti China. Pada masa jabatan pertamanya, Trump berhasil mendapatkan pengecualian tarif untuk ponsel-ponsel Apple, namun saat ini tampaknya tak ada jaminan bahwa langkah serupa akan terulang mengingat situasi perdagangan yang terus berubah.
Bersamaan dengan rencana pemindahan pabrik, tantangan juga muncul dari kebijakan privasi yang diterapkan Apple. Trump pernah berargumen bahwa perusahaan harus lebih kooperatif dalam membantu penegak hukum mengakses data yang di-enkripsi. Namun, Apple telah menolak untuk membangun sistem backdoor yang dapat mengekspos data pengguna kepada pihak berwenang, menunjukkan komitmennya terhadap privasi pengguna.
Secara keseluruhan, rencana Apple untuk memindahkan sebagian jalur produksi ke AS menjadi salah satu langkah penting di tengah perubahan dinamika perdagangan global dan tantangan-tantangan yang dihadapi di industri teknologi. Kebijakan ini tidak hanya menggambarkan keputusan bisnis yang strategis namun juga menggambarkan pergeseran kondisi ekonomi di mana perusahaan-perusahaan besar diharapkan lebih berkontribusi pada perekonomian domestik.
Dengan langkah ini, Apple diperkirakan akan terus berinovasi sembari mematuhi regulasi yang ada, serta berusaha untuk mempertahankan posisi dominannya di pasar smartphone global. Ini menjadi menarik untuk dicermati, khususnya dalam konteks bagaimana pasar teknologi akan berevolusi di masa mendatang.