Sumber foto: iStock

Trump Memangkas Anggaran NASA untuk Fokus Misi Mars: Apa Dampaknya Bagi Penjelajahan Luar Angkasa?

Tanggal: 5 Mei 2025 20:39 wib.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengambil langkah besar dengan mendongkrak anggaran NASA untuk mendukung misi ambisius ke Mars, namun di sisi lain, pemangkasan anggaran besar-besaran dilakukan untuk berbagai proyek lainnya. Pemangkasan anggaran tahunan terbesar dalam sejarah NASA ini memangkas dana NASA dari US$ 24,8 miliar menjadi US$ 18,8 miliar, sebuah pengurangan yang mencapai US$ 6 miliar. Space.com melaporkan bahwa keputusan ini menciptakan dampak besar pada berbagai proyek penelitian luar angkasa serta Bumi yang harus menerima pemotongan signifikan.

Fokus pada Misi Mars dan Bulan

Salah satu bagian terbesar dari pemangkasan anggaran ini mencakup proyek-proyek penelitian luar angkasa yang kehilangan dana hingga US$ 2,3 miliar. Begitu juga dengan proyek-proyek penelitian Bumi yang dipotong hingga US$ 1,2 miliar. Meski demikian, pemerintah Trump memiliki alasan yang jelas di balik pemotongan anggaran ini, yakni untuk fokus pada dua misi utama: mengalahkan China dalam perlombaan untuk mengirim kembali astronaut ke Bulan dan menjadi negara pertama yang berhasil membawa manusia ke Mars.

Dokumen di website resmi NASA menyatakan bahwa lebih dari US$ 7 miliar akan dialokasikan untuk penjelajahan Bulan, sementara untuk misi ke Mars, NASA akan menerima US$ 1 miliar dalam anggaran. Langkah ini mencerminkan fokus yang kuat pada pencapaian besar di luar angkasa, terutama terkait dengan misi Mars yang telah lama menjadi prioritas utama bagi pemerintah AS.

SpaceX dan Ambisi Elon Musk

Pergeseran prioritas NASA ini juga sejalan dengan ambisi Elon Musk dan perusahaannya, SpaceX, yang selama ini telah menjadi salah satu kontraktor terbesar bagi NASA serta Departemen Pertahanan AS. SpaceX, yang dipimpin oleh Musk, telah mencatatkan berbagai pencapaian besar, termasuk pengembangan roket yang dapat digunakan kembali dan pesawat luar angkasa yang dapat mengangkut manusia ke luar angkasa. Dengan dukungan anggaran yang lebih besar, SpaceX semakin memiliki peran penting dalam rencana perjalanan manusia ke Mars yang ambisius.

Pada 2020, Musk bahkan dengan percaya diri mengungkapkan bahwa SpaceX berpotensi bisa mengirim manusia ke Mars pada tahun 2026. Pernyataan ini memperkuat gambaran bahwa Mars menjadi target utama dalam misi eksplorasi luar angkasa AS.

Namun, kebijakan Trump ini bukan tanpa kontroversi. Pemangkasan anggaran yang dilakukan juga berdampak pada beberapa proyek NASA yang lebih “jadul,” seperti roket Space Launch System dan pesawat luar angkasa Orion, yang dirancang untuk membawa astronaut kembali ke Bulan. Begitu pula dengan stasiun persinggahan menuju Bulan yang dikenal dengan nama Gateway, yang juga terkena dampak pemotongan anggaran.

Dampak Pemangkasan Anggaran

Salah satu dampak besar dari pemangkasan anggaran NASA adalah penurunan dana untuk proyek-proyek seperti misi pengembalian sampel Mars, yang bertujuan untuk membawa kembali tanah, bebatuan, dan atmosfer dari Mars ke Bumi. Proyek ini dianggap sebagai salah satu langkah penting dalam memahami lebih dalam tentang planet merah tersebut, namun pemangkasan anggaran mengurangi potensi pencapaian tersebut.

Dengan anggaran yang semakin terfokus pada misi Mars dan Bulan, proyek-proyek lain yang sebelumnya diharapkan dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang alam semesta harus menerima kenyataan bahwa dana untuk penelitian luar angkasa yang lebih luas akan berkurang. Proyek-proyek ini mencakup penjelajahan lebih lanjut tentang planet-planet lain, serta penelitian mengenai potensi kehidupan di luar Bumi.

Reaksi Elon Musk dan Langkah Selanjutnya

Elon Musk sendiri mengurangi keterlibatannya dalam pemerintahan Trump, meskipun sebelumnya ia sangat vokal mendukung kebijakan pengurangan anggaran serta pengurangan jumlah birokrat dalam pemerintahan melalui Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE). Seiring dengan pemangkasan anggaran besar-besaran yang mempengaruhi NASA, Musk lebih memilih untuk fokus pada pengembangan SpaceX dan mempercepat rencana untuk membawa manusia ke Mars. Hal ini menjadikan SpaceX semakin terhubung erat dengan misi utama Amerika Serikat dalam eksplorasi luar angkasa.

Dengan pengurangan anggaran yang besar, NASA dihadapkan pada tantangan untuk tetap mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk pencapaian luar angkasa yang lebih ambisius. Namun, dengan dukungan dari perusahaan swasta seperti SpaceX, yang memiliki visi besar untuk Mars, ada harapan bahwa meski anggaran terbatas, eksplorasi luar angkasa tetap akan berlanjut.

Menatap Masa Depan Eksplorasi Luar Angkasa

Dengan prioritas yang semakin terfokus pada perjalanan ke Mars dan Bulan, NASA berusaha menyelaraskan kebijakan anggaran dengan visi jangka panjang Amerika Serikat dalam eksplorasi luar angkasa. Namun, pemangkasan anggaran juga menunjukkan bahwa ada tantangan besar dalam mendanai berbagai proyek luar angkasa yang bersifat jangka panjang dan ambisius.

Apa yang terjadi dengan misi eksplorasi lainnya? Akankah Mars dan Bulan menjadi fokus utama untuk waktu yang lama, ataukah ada potensi untuk merambah lebih jauh ke luar angkasa dengan penemuan dan penelitian yang lebih luas? Semua ini tergantung pada keberlanjutan anggaran dan peran sektor swasta yang semakin dominan dalam eksplorasi luar angkasa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved