Transsion Kuasai Pasar HP Indonesia 2024, Samsung & Oppo Terdesak!
Tanggal: 25 Feb 2025 20:30 wib.
Di tengah maraknya persaingan gadget, terutama smartphone, pasar Indonesia menunjukkan dinamika yang cukup menarik. Menurut laporan terbaru dari firma riset IDC, penjualan smartphone di Indonesia untuk kuartal keempat (Q4) 2024 serta tahun penuh 2024 telah memberikan gambaran jelas mengenai siapa raja HP di tanah air. Data tersebut menunjukkan bahwa merek-merek asal China mendominasi pangsa pasar, dengan Transsion Holding sebagai pemimpin utama.
Transsion Holding, yang menaungi merek populer seperti Infinix, Tecno Mobile, dan Itel Mobile, berhasil menguasai pangsa pasar smartphone Indonesia dengan persentase mencapai 18,3 persen sepanjang 2024. Menariknya, ini merupakan pertumbuhan yang signifikan, yaitu 61,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan yang luar biasa ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik produk-produk dari Transsion bagi konsumen Indonesia. Dalam pasar yang semakin kompetitif, kemampuan Transsion untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pasar menjadi kunci keberhasilannya.
Di urutan kedua, kita memiliki Oppo yang meraih pangsa pasar sebesar 17,8 persen, dengan pertumbuhan relatif stabil, yakni 7,6 persen dari tahun ke tahun. Oppo telah dikenal sebagai merek yang menawarkan smartphone dengan spesifikasi menarik dan harga yang bersahabat, sehingga terus menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna di Indonesia.
Sementara itu, peringkat ketiga diduduki oleh Samsung, produsen asal Korea Selatan, dengan pangsa pasar sebesar 17,2 persen. Namun, Samsung mengalami stagnasi dengan penurunan tipis sebesar 0,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun masih menjadi salah satu merek terpopuler di Indonesia, tantangan dalam mempertahankan pangsa pasar mereka semakin membesar di tengah gempuran merk-merk baru yang menawarkan fitur canggih dengan harga yang lebih bersaing.
Xiaomi dan Vivo masing-masing berada di urutan keempat dan kelima dengan pangsa pasar sebesar 15,3 persen dan 14,8 persen. Xiaomi berhasil mencatat pertumbuhan signifikan hingga 28,4 persen, sementara Vivo mengalami kenaikan lebih modest sebesar 2,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Vivo tetap kompetitif, Xiaomi mampu mengambil keuntungan dari inovasi dan daya tarik yang lebih agresif dalam strategi pemasarannya.
Di Q4 2024, Transsion kembali mengukuhkan posisi dominannya dengan menguasai 19,8 persen market share, tumbuh 27,1 persen dibandingkan tahun yang sama. Di posisi kedua, Xiaomi mencatat raupan 17,5 persen, meningkat 19,1 persen, dan Vivo berada di belakangnya dengan 17 persen. Di peringkat keempat dan kelima terdapat Samsung dan Oppo, dengan pangsa pasar masing-masing 16,6 persen dan 14,8 persen. Penurunan yang dialami Samsung mencapai 6,2 persen, sementara Oppo membukukan pertumbuhan sebesar 2,2 persen.
Yang pasti, pasar smartphone di Indonesia secara keseluruhan mengalami pertumbuhan yang positif dengan angka mencapai 15,5 persen (YoY), mencerminkan penjualan hampir 40 juta unit sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan ini tidak lepas dari pergeseran selera konsumen yang lebih menyukai smartphone dengan harga terjangkau dan fitur yang kompetitif. IDC mencatat bahwa vendor smartphone menunjukkan kemajuan yang signifikan pada paruh pertama 2024 setelah sebelumnya mengalami penurunan penjualan.
Segmen ultra low-end, yang mencakup perangkat dengan harga di bawah Rp 1,6 juta, menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, didorong oleh keberhasilan Transsion dalam menawarkan perangkat yang berbeda dan terjangkau. Sementara itu, segmen kelas menengah, dengan rentang harga antara Rp 3,2 juta hingga Rp 9,8 juta, mengalami pertumbuhan yang kuat hingga 24,9 persen, yang didominasi oleh Oppo.
Menariknya, pada segmen smartphone premium yang dihargai di atas Rp 10 juta, terjadi penurunan signifikan hingga 9,2 persen. Situasi ini sebagian besar dipengaruhi oleh pelarangan penjualan iPhone 16 yang terjadi pada Q4 2024. Keputusan ini jelas membuat dampak besar pada dinamika pasar, di mana konsumen menjadi lebih memilih perangkat dari merek-merek yang bisa menawarkan inovasi sejalan dengan anggaran mereka.
Di samping itu, tren penggunaan 5G juga menunjukkan pencapaian menarik, dengan peningkatan pangsa pasar mencapai 25,8 persen pada 2024, naik dari 17,1 persen tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peluncuran berbagai model baru serta penawaran layanan 5G yang semakin terjangkau, menjadikannya sebagai pilihan yang semakin menarik bagi konsumen di Indonesia.
Dengan data ini, cukup jelas bahwa merek-merek asal China telah berhasil mengukir prestasi yang mengesankan di pasar smartphone Indonesia. Transsion, Oppo, Xiaomi, Vivo, dan Samsung, semuanya bersaing secara ketat, menjadikan pasar smartphone Indonesia sebagai salah satu yang paling dinamis di kawasan Asia Tenggara.