Sumber foto: DIGITIMES Asia

Transsion Geser Samsung & Xiaomi! Ini Raja HP No. 1 di Indonesia 2024

Tanggal: 10 Mar 2025 12:41 wib.
Pabrikan smartphone asal China, Transsion, kini mengukir prestasi gemilang di pasar HP Indonesia. Dalam laporan yang dirilis oleh IDC (International Data Corporation) pada tahun 2024, Transsion berhasil meraih posisi sebagai pabrikan HP teratas di Indonesia, mengalahkan merek-merek besar yang telah dikenal luas seperti Samsung, Vivo, Xiaomi, dan Oppo. Hal ini menjadi sorotan karena Transsion merupakan induk dari tiga merek yang lebih terjangkau, yaitu Itel, Infinix, dan Tecno. 

Dalam laporan IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, Transsion berhasil menguasai pasar dengan pangsa sebesar 18,3%, meningkat pesat dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat 13,1%. Selain itu, pertumbuhan tahunan mereka mencatat angka yang luar biasa, mencapai 61,7% year-on-year (YoY), menjadikannya sebagai pertumbuhan terbesar dibandingkan dengan produsen smartphone lainnya. Data ini diperoleh dari laman resmi IDC pada 6 Maret 2025.

Secara keseluruhan, pasar smartphone di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan sebesar 15,5% di tahun lalu, yang berarti hampir 40 juta unit terjual. Kenaikan ini didorong oleh tingginya penjualan smartphone di segmen low-end, yang menjadi andalan dari produk-produk Transsion. Segementasi ini menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen karena harganya yang terjangkau dan fitur-fitur menarik yang ditawarkan.

Menariknya, meskipun segmen segmen low-end meroket, segmen menengah (mid-range) juga tidak kalah baiknya dengan mencatat pertumbuhan 24,9% YoY. Di sisi lain, hanya segmen premium yang menunjukkan penurunan signifikan. Smartphone dengan harga di atas US$600 (sekitar Rp 9,8 juta) mengalami anjlok hingga 9,2%. Penurunan ini banyak dipengaruhi oleh pelarangan seri iPhone 16 pada kuartal keempat 2024. 

Sementara itu, isu politik dan ketidakpastian ekonomi global masih menjadi tantangan bagi pemulihan penuh pasar smartphone Indonesia. Vanessa Aurelia, Analis Riset IDC Indonesia, menyampaikan bahwa pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia diperkirakan akan melambat menjadi satu digit pada tahun 2025. "Pertumbuhan saat ini datang lebih dari sisi penawaran, sementara permintaan tetap lesu," jelasnya.

Di tengah kondisi persaingan yang ketat ini, pasar smartphone 5G juga mengalami peningkatan signifikan, mencatatkan angka sebesar 25,8% dibandingkan dengan 17,1% pada tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan oleh perilisan model-model baru yang semakin terjangkau pada tahun 2024. Para produsen mulai memperhatikan kebutuhan konsumen untuk mendapatkan perangkat 5G dengan harga yang lebih bersahabat.

Setelah Transsion, posisi kedua ditempati oleh Xiaomi dengan pangsa pasar 17,5%. Merek ini mencatat lonjakan 19,1% dibandingkan tahun lalu. Vivo menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar 17%, memantulkan kenaikan sebesar 6,6%. Sementara itu, Samsung dan Oppo masing-masing berada di peringkat keempat dan kelima, dengan pangsa pasar 16,6% dan 14,8%. Samsung mengalami penurunan 6,2% YoY, sementara Oppo mengalami peningkatan sebesar 2,2% YoY.

Tak dapat dipungkiri, kehadiran merek-merek seperti Transsion memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku konsumen di Indonesia. Dengan harga yang bersaing dan fitur yang memadai, banyak masyarakat Indonesia tertarik untuk memilih merek-merek yang sebelumnya kurang dikenal. Ini menunjukkan bahwa pelanggan kini tidak lagi terpaku pada merek-merek lama, melainkan lebih pada kualitas dan nilai yang ditawarkan oleh produk.

Lebih lanjut, dalam mempelajari tren ini, penting untuk melihat bagaimana Transsion dan merek-merek lainnya akan bersaing di tahun mendatang. Dengan inovasi berkelanjutan, peluncuran produk baru, dan penyesuaian terhadap kebutuhan konsumen, sangat menarik untuk melihat ke mana arah dan skema persaingan di sektor smartphone Indonesia ini.

Dari data yang ada, terlihat bahwa perilaku konsumen mulai beralih. Daya beli yang terbatas dan keinginan untuk mendapatkan teknologi terkini dengan harga yang terjangkau menjadi alasan utama di balik kesuksesan merek-merek seperti Itel, Infinix, dan Tecno. Semakin banyak kalangan menengah yang mencari alternatif dibandingkan harus mengeluarkan uang lebih untuk merek premium yang belum tentu memberikan nilai tambah yang signifikan.

Dengan semua dinamika ini, pasar smartphone di Indonesia berpotensi mengalami perubahan yang lebih besar lagi di masa mendatang. Pemain-pemain baru yang berani menghadirkan inovasi, harga bersaing, serta layanan purna jual yang baik akan semakin mendapatkan perhatian dari pasar. Trend ini juga menunjukkan bahwa kesadaran akan teknologi canggih seperti 5G semakin meningkat, dan konsumen bersedia berinvestasi pada teknologi yang memberikan manfaat dalam jangka panjang. 

Persaingan di pasar ini tampaknya akan terus berlangsung, memberi keuntungan bagi konsumen dengan lebih banyak pilihan dan inovasi yang semakin berkembang. Dengan potensi yang ada, Indonesia bisa menjadi salah satu pasar smartphone yang sangat dinamis dan inovatif di kawasan Asia tenggara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved