Sumber foto: iStock

Tim Cook Raup Rp 1,2 Triliun: Kenaikan Gaji di Tengah Lesunya Pasar iPhone

Tanggal: 15 Jan 2025 11:44 wib.
Tampang.com | Tim Cook, CEO Apple, baru saja mencatatkan kenaikan gaji yang fantastis hingga mencapai Rp 1,2 triliun, meski perusahaan tengah menghadapi penurunan penjualan iPhone. Berdasarkan laporan firma riset Counterpoint, pengiriman iPhone selama 2024 mengalami penurunan sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan tantangan serius bagi Apple dalam mempertahankan pangsa pasarnya, khususnya di tengah persaingan ketat di industri teknologi.

Penurunan Pangsa Pasar iPhone di China

Analis rantai pasokan terkenal, Ming Chi Kuo, mengungkapkan bahwa Apple kehilangan pangsa pasar di China, salah satu pasar terbesar dan paling penting bagi perusahaan teknologi. Penurunan ini terjadi seiring dengan merosotnya angka pengiriman iPhone di wilayah tersebut.

Menurut prediksi Kuo, situasi ini akan semakin memburuk pada semester pertama tahun 2025. Ia memperkirakan pengapalan iPhone akan terus menurun, yang pada akhirnya dapat memperlemah posisi Apple di pasar global. Meski iPhone tetap menjadi salah satu produk unggulan Apple, penurunan ini menunjukkan adanya tantangan serius yang harus dihadapi perusahaan.

Hambatan iPhone di Indonesia

Selain penurunan di pasar global, iPhone juga belum bisa dijual secara resmi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kendala dalam memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diberlakukan pemerintah. Aturan ini mewajibkan setiap produk teknologi yang dijual di Indonesia untuk memiliki persentase tertentu dari komponen lokal, dan Apple tampaknya masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi persyaratan tersebut.

Kenaikan Gaji Tim Cook di Tengah Tantangan Apple

Di tengah penurunan penjualan iPhone dan berbagai tantangan lainnya, gaji Tim Cook sebagai CEO Apple justru mengalami kenaikan signifikan. Hal ini terungkap dalam dokumen yang diajukan kepada Securities and Exchange Commission (SEC).

Menurut laporan tersebut, total paket kompensasi Tim Cook untuk tahun fiskal 2024 mencapai US$74,6 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$63,2 juta (Rp 1,02 triliun). Namun, jumlah ini masih lebih rendah dibandingkan dengan gaji yang diterimanya pada 2022, yang mencapai US$99,4 juta (Rp 1,6 triliun).

Secara rinci, gaji pokok Tim Cook tetap berada di angka US$3 juta (Rp 48,8 miliar), sama seperti dua tahun sebelumnya. Ia juga menerima penghargaan saham senilai US$58 juta (Rp 942,8 miliar), kompensasi non-ekuitas sebesar US$12 juta (Rp 195,2 miliar), serta kompensasi lain yang mencakup berbagai tunjangan sebesar US$1,52 juta (Rp 24,7 miliar).

Kenaikan Gaji Jajaran Direksi Apple

Tak hanya Tim Cook, jajaran direksi lainnya di Apple juga mengalami kenaikan gaji meski tidak sebesar yang diterima oleh sang CEO. Sebagai contoh, CFO Luca Maestri dan COO Jeff Williams menerima total kompensasi sebesar US$27,1 juta (Rp 44,1 miliar) untuk tahun fiskal 2024. Jumlah ini hanya naik sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$26,9 juta (Rp 43,7 miliar).

Paradoks Kenaikan Gaji di Tengah Penurunan Kinerja

Kenaikan gaji Tim Cook dan jajaran direksi Apple di tengah penurunan penjualan iPhone memunculkan berbagai pertanyaan dan kritik. Banyak yang mempertanyakan bagaimana sebuah perusahaan yang sedang menghadapi tantangan besar tetap memberikan kenaikan gaji yang signifikan kepada para eksekutifnya.

Namun, pihak Apple berpendapat bahwa kompensasi ini adalah bagian dari strategi untuk mempertahankan talenta terbaik di perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple merasa perlu memberikan insentif yang kompetitif kepada para pemimpinnya, terutama dalam situasi yang penuh tantangan seperti saat ini.

Tantangan Apple ke Depan

Meskipun kenaikan gaji ini mencerminkan penghargaan terhadap kinerja Tim Cook dan tim eksekutifnya, Apple masih harus menghadapi berbagai tantangan besar. Penurunan pangsa pasar di China, hambatan dalam memenuhi regulasi di Indonesia, serta tekanan dari para pesaing seperti Samsung dan merek-merek China lainnya menunjukkan bahwa Apple perlu terus berinovasi untuk tetap relevan.

Di sisi lain, keberhasilan Apple dalam mempertahankan posisinya di pasar teknologi juga bergantung pada strategi pemasaran, pengembangan produk baru, dan kemampuannya untuk menarik konsumen di berbagai pasar. Jika Apple tidak segera mengambil langkah-langkah strategis, tantangan yang ada dapat semakin sulit diatasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved