Sumber foto: iStock

TikTok Selamat, Namun Persaingan Makin Ketat: Aplikasi Sosial Bereaksi Terhadap Ancaman Pemblokiran

Tanggal: 22 Jan 2025 19:14 wib.
Drama mengenai kemungkinan pemblokiran TikTok di Amerika Serikat (AS) telah menarik perhatian dunia. Setelah mengalami ancaman pemutusan layanan yang mengarah pada penutupan permanen, TikTok kini berhasil kembali beroperasi berkat perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump.

Pemerintah AS memberikan waktu tambahan selama 75 hari untuk TikTok agar dapat mematuhi undang-undang yang mengharuskan platform ini untuk berpisah dengan induk perusahaan asal China, ByteDance.

Jika TikTok gagal memenuhi syarat yang ditentukan dalam waktu yang diberikan, maka aplikasi tersebut akan dipaksa untuk menghentikan operasionalnya di AS secara permanen.

Awalnya, TikTok hanya diberi waktu hingga 19 Januari untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, sebagai langkah proaktif, TikTok memutuskan untuk menangguhkan akses layanan bagi 170 juta pengguna yang telah terdaftar di AS, bukan hanya membatasi pendaftaran untuk pengguna baru.

Dalam periode 75 hari yang diberikan, pemerintah Trump akan melakukan serangkaian negosiasi dengan ByteDance dan TikTok untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Meskipun layanan TikTok telah pulih bagi 170 juta penggunanya, aplikasi ini belum dapat diunduh oleh pengguna baru melalui toko aplikasi seperti Apple App Store dan Google Play Store.

Sebelumnya, laporan-laporan mengungkapkan bahwa Trump ingin sebagian besar saham TikTok di AS, sekitar 50%, dimiliki oleh investor AS. Namun, pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China menunjukkan bahwa keputusan terkait kepemilikan TikTok di AS seharusnya merupakan hak penuh perusahaan itu sendiri, tanpa campur tangan pihak luar.

Namun, meskipun TikTok berhasil selamat dari ancaman penutupan, masa depan aplikasi ini di AS masih belum sepenuhnya jelas. Keputusan ini menyebabkan beberapa platform media sosial lain mulai melakukan perubahan pada layanan mereka, menanggapi situasi yang berkembang.

Salah satunya adalah X, yang kini menambahkan tab video di aplikasi mereka untuk memungkinkan pengguna di AS mengakses konten video dengan pengalaman yang mirip seperti di TikTok.

Fitur baru ini memungkinkan pengguna X untuk menggulir konten video secara vertikal, serupa dengan apa yang ditawarkan oleh TikTok. "Wadah baru yang imersif untuk video diluncurkan kepada pengguna di AS hari ini," kata perusahaan tersebut melalui sebuah unggahan pada Minggu (19/1). Pengguna X dapat memilih dan menggulir video, lalu melanjutkan untuk melihat video lainnya dengan geseran sederhana.

Bukan hanya X, platform media sosial lainnya, Bluesky, yang pada awalnya merupakan pesaing langsung X, juga ikut merespons dengan menambahkan fitur video vertikal ke dalam aplikasi mereka.

Pada Minggu (19/1), Bluesky mengumumkan peluncuran fitur baru yang memungkinkan pengguna melihat video vertikal, mirip dengan TikTok. Fitur ini ada dalam tab 'Explore', dan saat pengguna mengklik video di dalamnya, mereka bisa menggeser untuk menonton video lainnya.

Bluesky menjelaskan bahwa mereka merasa perlu menambahkan video ke dalam platform mereka untuk mengikuti perkembangan yang ada. "Kami juga harus ikut serta dalam menambahkan video. Bluesky kini memiliki feed khusus untuk video! Seperti feed lainnya, Anda dapat memilih untuk memasang pin pada feed ini atau tidak. Bluesky bisa Anda sesuaikan," ungkap mereka dalam pengumuman tersebut.

Melihat reaksi ini, tampaknya banyak platform media sosial yang berusaha memanfaatkan kesempatan tersebut, mengingat ketidakpastian yang melanda TikTok di pasar AS. Beberapa platform bahkan berusaha untuk memperkenalkan fitur yang dapat menarik perhatian pengguna TikTok yang khawatir tentang masa depan aplikasi tersebut.

Dalam kondisi seperti ini, persaingan antara platform-platform sosial semakin ketat, terutama dalam hal penyajian konten video. TikTok, yang sudah mendominasi pasar selama beberapa tahun, harus menghadapi tantangan baru dari platform yang mencoba meniru dan mengadaptasi fitur unggulan mereka.

Keberhasilan TikTok untuk bertahan hidup di pasar AS untuk saat ini berkat perintah eksekutif Trump memberi sedikit nafas lega bagi pengguna yang bergantung pada aplikasi tersebut untuk berbagi konten dan hiburan. Namun, ketidakpastian yang masih melingkupi masa depan TikTok, terutama dengan potensi perubahan besar yang sedang dinegosiasikan, akan terus mempengaruhi pengguna dan pesaing mereka dalam industri media sosial.

Reaksi Terhadap Perubahan dan Persaingan yang Meningkat

Dengan keputusan Trump yang memberi waktu tambahan untuk TikTok, kita bisa melihat bahwa platform media sosial ini masih memiliki peluang untuk bertahan. Namun, perlu dicatat bahwa perubahan yang ada di industri ini akan terus berkembang, dan perubahan signifikan mungkin saja terjadi.

 Persaingan yang meningkat antara aplikasi seperti X dan Bluesky, yang berusaha meniru kesuksesan TikTok, menunjukkan bahwa dunia media sosial semakin dinamis dan tidak mudah diprediksi.

Bagi para pengguna, ini bisa berarti semakin banyak pilihan untuk menikmati konten video yang menghibur, namun juga bisa mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan platform favorit mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved