TikTok Selamat dari Blokir, tapi Trump Punya Rencana Lain yang Bisa Mengubah Segalanya!
Tanggal: 5 Feb 2025 08:36 wib.
Nasib TikTok di Amerika Serikat masih belum sepenuhnya aman meskipun Presiden Donald Trump telah membatalkan rencana pemblokiran yang sebelumnya dijadwalkan pada 19 Januari 2025. Keputusan ini tentu menjadi angin segar bagi pengguna TikTok di AS, tetapi di balik itu, ada tuntutan lain yang tetap diberlakukan. Trump tetap bersikeras agar perusahaan induk TikTok, ByteDance yang berasal dari China, menyerahkan 50% kepemilikan TikTok di AS kepada investor lokal dari Negeri Paman Sam.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah AS untuk memastikan bahwa platform media sosial tersebut tidak berada di bawah kendali penuh perusahaan asing, terutama yang berasal dari China. Trump dan sejumlah pejabat AS telah lama mengkhawatirkan potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh aplikasi ini, termasuk kemungkinan pengumpulan data pengguna yang bisa disalahgunakan.
Namun, kejutan tak berhenti di sana. Trump baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk sovereign wealth fund (SWF) atau dana abadi. Dana ini diproyeksikan akan terbentuk dalam setahun ke depan dan memiliki potensi untuk membeli TikTok. Jika benar-benar terlaksana, langkah ini bisa menjadi solusi bagi AS untuk mengontrol TikTok tanpa harus melarang operasionalnya.
Strategi Baru: AS Ingin Punya Dana Abadi
Dalam kebijakan yang baru ditandatangani, Trump meminta Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan untuk segera menyusun rencana pembentukan SWF dalam waktu 90 hari. Laporan yang akan disiapkan meliputi berbagai aspek penting, seperti sumber pendanaan, strategi investasi, struktur pengelolaan, hingga model aturan yang akan diterapkan dalam operasional dana tersebut.
Pada umumnya, dana abadi seperti SWF dibuat untuk mengelola surplus anggaran negara. Namun, yang menarik, AS justru berencana membentuk SWF saat sedang mengalami defisit anggaran. Artinya, pemerintah harus menemukan cara untuk mengalokasikan sumber daya dan investasi yang lebih cermat agar dana ini tetap dapat beroperasi secara optimal.
Jika rencana ini disetujui oleh Kongres, AS akan bergabung dengan negara-negara lain yang sudah memiliki entitas serupa, terutama di kawasan Timur Tengah dan Asia. Negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Norwegia, dan Singapura telah lebih dulu memanfaatkan SWF sebagai alat investasi jangka panjang untuk mengelola kekayaan negara mereka.
Mengapa AS Membutuhkan SWF?
Donald Trump menyatakan bahwa pembentukan SWF adalah langkah yang sangat penting bagi masa depan ekonomi AS. Menurutnya, negara harus memiliki dana abadi yang bisa digunakan untuk membangun investasi dan menciptakan lebih banyak kekayaan bagi warganya.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menambahkan bahwa dana ini akan digunakan untuk memonetisasi aset yang sudah dimiliki negara. Dengan kata lain, berbagai aset yang selama ini ada dalam pembukuan keuangan AS akan dioptimalkan agar menghasilkan keuntungan bagi rakyat.
"Akan ada kombinasi dari aset likuid dan aset lain yang dimiliki negara ini untuk kepentingan masyarakat Amerika," ujar Bessent.
Bagaimana Nasib TikTok di Tengah Kebijakan Ini?
Meski TikTok lolos dari ancaman pemblokiran, belum ada kepastian mengenai bagaimana kelanjutan kebijakan ini akan mempengaruhi operasional aplikasi tersebut di AS. Jika SWF benar-benar terbentuk dan memiliki peran dalam kepemilikan TikTok, ada kemungkinan besar bahwa platform ini akan mengalami perubahan besar dalam struktur kepemilikannya.
Selain itu, investor lokal AS yang tertarik untuk membeli 50% kepemilikan TikTok juga masih menjadi tanda tanya. Apakah ByteDance akan setuju dengan usulan ini? Apakah ada perusahaan teknologi besar di AS yang bersedia mengambil alih sebagian saham TikTok?
Sejumlah pihak menduga bahwa kebijakan ini hanyalah cara lain bagi pemerintah AS untuk tetap mengontrol TikTok tanpa secara langsung melarangnya. Dengan memberikan sebagian besar kepemilikan kepada investor lokal, pemerintah AS bisa memastikan bahwa operasional dan kebijakan TikTok akan lebih selaras dengan regulasi yang berlaku di negara tersebut.
Meskipun masih banyak hal yang belum pasti, satu hal yang jelas adalah TikTok tetap menjadi sorotan utama dalam dinamika hubungan antara AS dan China. Keputusan-keputusan yang diambil dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan bagaimana masa depan TikTok, baik di AS maupun di tingkat global.